Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Di Zaman Melenial, Kerbau Seperti Hewan Langka
30 Maret 2018 21:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Reporter: Sutopo
blokBojonegoro.com - Di zaman melenial ini, hewan ternak berupa kerbau mulai jarang dijumpai, khusunya di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Data yang terhimpun blokBojonegoro.com di Desa/Kecamatan Bubulan, saja hanya ada 3 orang peternak kerbau. Salah satunya adalah Yateman (66).
Kerbau-kerbau tersebut ditempatkan di lahan sawah selebar 10 meter × 20 meter persegi dengan tanpa atap sama sekali. Sehingga, seolah kerbau tersebut hidup di alam liar.
"Zaman sekarang senang sekali ya bisa melihat kerbau secara langsung. Apalagi, saat ini sangat jarang sekali orang yang memelihara kerbau," kata seorang warga Sukarno, kepada blokBojonegoro.com, Jumat (29/3/2018) di lokasi.
Pak Karno sapaan akrabnya menuturkan, di era moderen ini banyak masyarakat yang memilih beternak sapi ketimbang kerbau. Sehingga, menurutnya, seolah kerbau tersebut menjadi hewan langka dan susah dicari. "Seperti hewan langka," tungkas Sukarno di sela melihat kerbau milik Yateman.
ADVERTISEMENT
Sementara Yateman menambahkan, memelihara kerbau di zaman sekarang memang sedikit susah. Sebab, lahan untuk mengembala sudah semakin sedikit karena banyak ditanami tanaman palawija oleh warga, sehingga harus ekstra hati-hati.
"Kalau saat menggembala jika kerbau memakan tanaman orang ya dapat denda. Dulu pernah didenda hingga Rp700 ribu karena kerbau saya makan tanaman orang," terang Yateman kepada blokBojonegoro.com. [top/ito]
Link berita: blokbojonegoro.com/v2/berita/ekonomi-migas/54787-di-zaman-melenial-kerbau-seperti-hewan-langka.html