Konten Media Partner

Dibuat Lauk, Warga Bojonegoro Selatan Berburu Entung Jati

2 Desember 2017 10:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dibuat Lauk, Warga Bojonegoro Selatan Berburu Entung Jati
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Reporter: Sutopo
blokBojonegoro.com - Mendengar nama ulat atau bahasa masyarakat Bojonegoroan uler dan nanti akan menjadi entung (kepompong) bagi sebagian orang ada yang geli dan takut. Namun tidak demikian dengan Jumilah, warga Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, dirinya malah ingin berburu entung.
ADVERTISEMENT
"Entung itu enak dijadikan lauk pauk," ujar Jumilah kepada blokBojonegoro.com.
Ia menjelaskan, entung biasanya ada musiman atau saat daun jati semi dan subur. Biasanya menurut dia, hampir setiap tahun ulat akan memakan daun jati, sehingga masyarakat setempat menyebut uler jati (ulat jati) dan entung jati (kepompong jati).
Untuk berburu entung lanjut Jumilah, butuh keberanian, sebab tidak semua orang berani memegang ulat ataupun kepompong. Sehingga, hal itu hanya dilakukan orang-orang yang gemar makan dengan lauk kepompong jati saja.
Untuk mencari entung sendiri biasanya berada di bawah pohon jati yang daunnya terlihat sudah dimakan ulat. Maka biasanya, sambung Jumilah, di bawah pohon tersebut dipastikan banyak terdapat entung.
Entung bisa dijumpai di kawasan Bojonegoro Selatan, yakni hutan Dusun Gendongan, Desa/Kematan Sekar, turut jalan Poros Utama Kecamatan (PUK) Gondang-Sekar.
ADVERTISEMENT
Bahkan, menurutnya sebagian orang rela berburu ke hutan di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Sebab, menurutnya daun jati yang dimakan ulat di sana sangat banyak.
Warga lain, Subandi menambahkan, jika entung memang banyak mengandung protein. Sehingga banyak warga sekitar yang suka lauk dengan entung.
"Banyak warga yang suka makan dengan lauk entung," beber Kang Bandi sapaan akrabnya. [top/ito]