Isu Dokter Sebarkan Virus AIDS di Bojonegoro Hoax

Konten Media Partner
8 Agustus 2018 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Isu Dokter Sebarkan Virus AIDS di Bojonegoro Hoax
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Reporter: Sutopo
blokBojonegoro.com - Wilayah timur Kabupaten Bojonegoro siang kemarin, Selasa (7/8/2019) diguncang isu yang menghebohkan.Adanya pesan singkat yang dikirim ke banyak kontak (broadcast) melalui WhatsApp dengan menginformasikan bahwa, ada dokter palsu yang menyebarkan virus Aids dengan cara mengambil sample darah di salah satu SDN di Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro sangat cepat menyebar.
ADVERTISEMENT
"Ada pesan seperti ini benar atau tidak. Katanya sudah di daerah kedungadem," kata seorang warga Kedungadem, Syamsul Arifin kepada blokBojonegoro.com, Rabu (8/8/2018).
Dalam pesan singkat tersebut bertuliskan:
"Waspadai utk para guru / Kepsek
Assalamualaikum. Agar di waspaidai ... Dan segera melaporkan jika ada mengaku dari fakultas kedokteran ingin mengukur gula darah atau pengambilan sample darah ... Gratis ... Segera tolak dan laporkan
Waspada Dokter Palsu
Harap kesediaan anda untuk bantu menangkap mereka dengan cepat jika Anda menemui orang-orang yang berkunjung di depan pintu Anda dan mereka mengatakan mereka berasal dari Fakultas Kedokteran untuk bantu mengukur gula darah secara gratis. Segera informasikan kepada polisi karena orang-orang itu adalah Orang yg ingin menghancurkan Indonesia. Mereka berkunjung Dari rumah ke rumah untuk menyebarkan virus AIDS melalui alat suntik yang mereka bawa. Kabar ini berkembang setelah warga pasuruan, jawa timur banyak yang terinfeksi virus AIDS setelah mendapat cek gula darah gratis yang mengaku dari Fakultas kedokteran.
ADVERTISEMENT
Hal yang serupa pun terjadi di daerah jogya yang ada beberapa orang yang diduga terinfeksi AIDS setelah melakukan suntik darah untuk tes gula darah yang sama dilakukan oleh yang mengaku berasal dari Fakultas Kedokteran.
Laporan warga kepada kantor kepolisianpun makin marak, Masyarakat diminta untuk lebih waspada dan segera melapor kepada aparat polisi bila ada hal yang sama terjadi agar dapat ditangkap beserta barang bukti ...
Dan ini sdh terjadi di SDN di Kec Kedungadem Kab Bojonegoro tgl 6 Agust 2018 jam 09.00. Tetapi para guru curiga karena dia memaksa utk mengambil darah, dg alasan mengecek darah murid2.
Jangan lupa segera minta KTP mereka dan laporkan secepatnya, agar tidak timbul korban lebih banyak lagi pada anak2 kita ..."
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut, membuat para guru, masyarakat dan dinas kesehatan di wilayah Kecamatan Kedungadem sempat dibuat waswas.
Kepala Sekolah saat dikonfirmasi melalui seluler menyampaikan, bahwa di sekolahannya tidak ada kejadian tersebut, termasuk juga di SDN lainnya. Sehingga, bisa dipastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Saya sudah tanya ke Kepala Sekolah lainnya, mereka juga menyampaikan hal sama. Itu tidak benar", tutur Kepala Sekolah SDN di Kedungadem, Priyanto Utomo.
Sementara itu, Kapolsek Kedungadem menegaskan kepada masyarakat bahwa informasi yang beredar adalah berita bohong (HOAX). Pihaknya sudah mengkonfirmasi baik ke pihak Puskesmas maupun pihak sekolahan serta pihak pihak yang disebut dalam isi brondcast tersebut, dan semua menjawab tidak benar.
"Sudah kita cek ke semua pihak yang disebutkan disitu, dan semua tidak benar", jelas Kapolsek Kedungadem AKP Agus Elfauzi.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga akan menelusuri darimana asal berita tersebut beredar. Sehingga, Kepolisian bisa menindak tegas orang orang yang membuat warga masyarakat resah dengan beredarnya isu tersebut.
"Masyarakat agar tetap tenang, jangan panik. Kita akan telusuri siapa pembuat berita Hoax tersebut", ucap Kapolsek. [top/ito]