Konten Media Partner

Meski Panen Lebih Cepat, Ini Kekurangan Mesin Potong Padi

13 Februari 2018 9:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meski Panen Lebih Cepat, Ini Kekurangan Mesin Potong Padi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Reporter: Sutopo
blokBojonegoro.com - Memanen padi dengan alat modern memang lebih cepat dibanding dengan alat panen tradisional. Namun, meski demikian alat panen modern yang sudah digunakan sebagian petani di Kota Ledre itu masih memiliki kekurangan.
ADVERTISEMENT
"Biji padinya biasanya banyak yang jatuh. Jadi masih ada kekurangannya," kata seorang warga Muhartono kepada blokBojonegoro.com, Senin (12/2/2018) di Lokasi, Desa Growok, Kecamatan Dander, Bojonegoro.
Ia menjelaskan, selain bijinya yang mudah jatuh ke tanah saat proses panen, batang padi juga tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal. " Ya biasanya kalau memanen padi dengan cara tradisonal batang padinya masih bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak (sapi) yaitu dengan cara diawetkan (keringkan) Kalau ini kan batangnya jadi lembut," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, di era serba canggih saat ini petani di Bojonegoro pun dimudahkan dengan adanya mesin panen padi. Alat tersebut bisa dioperasikan layaknya alat berat dengan satu sopir serta seorang kenek yang bertugas untuk mengumpulkan padi ke dalam karung.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan alat modern itu, padi tak perlu dipotong terlebih dahulu, namun bisa langsung masukan ke dalam mesin dan bulir padi pun siap diangkut.
"Panen menggunakan alat moderen tersebut lebih cepat," ujar Muhartono.
Warga asli Desa Sumberarum, Kecamatan Dander itu menjelaskan, jika tidak butuh waktu lama untuk memanen padi dengan alat moderen tersebut.
"Ini tadi lo sekitar 30 menitan sudah selesai. 30 menit itu sudah bisa memanen padi beberapa petak," beber Muhartono. [top/lis]