Konten Media Partner

Beragam Julukan untuk Tuban

7 Februari 2018 14:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beragam Julukan untuk Tuban
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Oleh: Ikhwan Fahrudin*
Kabupaten dengan jumlah penduduk sekitar 1,2 juta jiwa ini terdiri dari 20 kecamatan dan beribukota di Kecamatan Tuban. Kabupaten Tuban mempunyai letak yang strategis, yakni di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan dilintasi oleh Jalan Nasional Daendels di Pantai Utara. Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.994.561 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km2.
ADVERTISEMENT
Letak astronomi Kabupaten Tuban pada koordinat 111o 30'-112o 35 BT dan 6o 40'-7o 18' LS. Panjang wilayah pantai 65 km. Ketinggian daratan di Kabupaten Tuban bekisar antara 0-500 mdpl. Oleh karena itu, pada zaman dahulu Tuban dijadikan pelabuhan utama kerajaan Majapahit dan menjadi salah satu pusat penyebaran Agama Islam oleh para Walisongo.
Tuban dipimpin oleh R. Adipati Dandang Watjono atau Kyai Gede Papringan sebagai Bupati pertama kali di tahun 1264-1282 M. Kota ini termasuk tempat bersejarah di wilayah Jawa karena pernah dijadikan jujugan bagi saudagar di era Majapahit yang transit atau singgah untuk menyandarkan kapal atau perahu di masa silam.
Mengingat lokasi dan peradaban yang telah tua, tak heran jika Tuban mempunyai berbagai julukan untuk dijadikan brand di masyarakat. Apa saja? Mari kita simak ulasan di bawah ini:
ADVERTISEMENT
1. Kota Seribu Goa
Tuban memiliki banyak goa oleh karena faktor geografis Tuban yang berada di rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Terdapat Goa yang sangat terkenal yakni Goa Akbar di Gedongombo (Semanding), Goa Putri Asih di Nguluhan (Montong), Goa Ngerong di Rengel, Goa Ashabul Kahfi di Gedongombo (Semanding), Goa Suci di Leran (Palang), Goa Kancing di Tlogo Prunggahankulon(Semanding), Goa Cendoro di Cendoro (Palang), dan goa yang lainnya. Bagi yang belum pernah mengunjunginya, siap-siap kesana ya!
2. Kota Koes Plus
Koes Plus (Foto: Instagram @koesplus_new)
zoom-in-whitePerbesar
Koes Plus (Foto: Instagram @koesplus_new)
Julukan ini tidak perlu diragukan lagi, karena Tuban merupakan kota asal grup musik legendaris Koes Bersaudara yang kemudian menjadi Koes Plus. Kelompok ini dibentuk pada tahun 1969, sebagai kelanjutan dari kelompok “Koes Bersaudara”.
ADVERTISEMENT
Grup yang berasal dari Kelurahan Sendangharjo, Tuban, Jawa Timur ini merupakan alumnus SMK Negeri 1 Tuban dan pada akhirnya menjadi pelopor musik pop dan rock 'n roll.
3. Kota Tuak
Ini merupakan julukan bagi para warga lokal Tuban, karena Tuban merupakan habitat bagi pohon siwalan yang dapat memproduksi air nira (legen). Legen yang difermentasi akan menjadi tuak dan mengandung alkohol cukup tinggi. Tuak dipercaya berkhasiat menyembuhkan penyakit kencing batu. Jadi jangan disalahgunakan, ya sahabat!
4. The Mid-East of Java
Istilah Mid-East yang disandang dapat diartikan karena letak geografis Tuban yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ada juga versi yang menyebutkan istilah Mid-East didapat karena Tuban adalah kota yang bernuansa Islami.
ADVERTISEMENT
5. Kota Bumi Wali
Branding Tuban Bumi Wali muncul di era Bupati Fathul Huda-Noor Nahar Husain. Pak Huda mengatakan, bahwa Tuban ingin meniru spirit para Wali Songo yang telah berjasa menyebarkan dan mendakwahkan ajaran Islam di Tanah Jawa.
Nilai-nilai spiritual itu menurut Pak Huda, para Wali adalah seorang entrepreuner dan para wali adalah seorang yang Pemberani. Julukan ini disematkan dengan mungkin alasannya ada banyaknya waliyullah yang ada di Tuban.
6. Bumi Ronggolawe
Ronggolawe merupakan tokoh legendaris bagi orang Tuban, dikenal karena keberaniannya dalam memberontak penguasa. Ronggolawe merupakan putra dari Raden Arya Wiraraja (Adipati Sumenep). Ronggolawe merupakan sosok yang penting di Majapahit.
Berdirinya Majapahit diawali dengan momentum runtuhnya kerajaan Kediri. Nah, dinasti itu bisa hancur setelah sekian lama, salah satunya adalah karena peran seorang Ronggolawe. Ya, sosok satu ini berhasil membuat pasukan Jayakatwang tinggal kenangan.
ADVERTISEMENT
*Penulis adalah Pemred Majalah Al Uswah.