Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Lian Entika Arief, Agen Frozen Food - Modal Pas-pasan, Jangan Takut Memulai Usaha
9 Februari 2018 11:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Kontributor: Bagus Pribadi
blokTuban.com - Malam yang dingin ditemani rintik air hujan tak menghalangi senyuman indah yang muncul dari bibir ibu 29 tahun itu. Raut wajahnya sedikit mengisyaratkan akan kelelahan usai melakukan aktifitas dari pagi hingga sore hari, namun ia tak menggubrisnya. Dari teras rumah yang sangat nyaman, Lian Entika Arief bercerita tentang manis pahitnya memulai sebuah usaha.
ADVERTISEMENT
Perempuan 29 tahun itu sekarang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Tuban. Ia tercatat sebagai pegawai tetap mulai tahun 2012. Sebelum itu dia bekerja sebagai pekerja kontrak di salah satu bank yang ada di Bumi Wali sebutan Tuban selama 1 tahun.
Mantan Paskibraka Kabupaten Tuban tersebut mengatakan, jadi karyawan swasta baginya itu tidak enak. Benar jika sudah menjadi pegawai tetap fasilitas hidup cukup terpenuhi, kata Lian sapaan akrab Lian Entika Arief, tetapi tuntutan untuk bekerja sebaik mungkin itu juga harus dipenuhi. "Agar tidak terjadi miskomunikasi dengan atasan dan perusahaan," katanya kepada blokTuban.com.
Terikatnya suatu karyawan dengan perusahaan, beber Lian, membuatnya untuk tidak puas dengan menjadi karyawan saja. Pada tahun 2014, dia mencoba memulai sebuah usaha yang bergelut di bidang kuliner. Ia mencoba memulai dengan makanan beku seperti siomay, cireng, sosis, hingga coklat lumer yang semua makanan itu harus disimpan dalam lemari pendingin sebelum dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Wanita kelahiran 10 Juni 1988 itu bercerita tentang awal usaha menjual Frozen Food (makanan beku), dengan modal uang Rp100 ribu saja ia memulai menjadi reseller dengan mengandalkan kulkas yang ada di rumah. ”Kalau kita mengandalkan modal yang besar, terus kapan akan menjadi sukses,” ujar Lian terus terang.
Menurut Lian, ia harus memberanikan diri untuk memulai berwirausaha walaupun minim modal. Usaha makanan beku dipilih, karena mudah untuk di-stok, dan tidak mudah basi, jadi dia hanya menyetok makanan beku dan dijual tidak harus mengolahnya lagi.
Usaha makanan beku ini juga tidak mudah untuk dilakukan, dia harus memulai dari awal. Mulai dari promosi ke media sosial, teman-teman kantor sampai ke kafe yang ada di Kota Tuban. Disamping itu, Lian harus mengolah kata agar produknya laku terjual ke para penikmat kuliner yang ada di Bumi Wali.
ADVERTISEMENT
Ia sadar, bukan dia saja yang bergelut di bidang makanan beku yang ada di Tuban. Pada awal berjualan selama satu bulan, ia mendapat keuntungan Rp110 ribu. Lambat laun dia tetap berusaha dan tetap yakin jika usaha yang digeluti ini akan menjadi sukses.
Waktu terus berjalan, begitu cerita Lian mengalir. Ia berfikir sejenak, jika usaha ini mengandalkan promosi saja tidak akan berjalan lancar dan ia memulai untuk menawarkan kiriman sampai ke rumah atau delivery order. "Jadi para konsumen bisa langsung memesan dan pesanannya langsung sampai ke rumah," jelasnya. Mulai dari itu, Lian mendapat keuntungan yang lumayan, jika dibanding bulan pertama berjualan makanan beku tersebut.
Berjalannya waktu, usaha yang digeluti mulai banyak peminat dan banyak yang menawarkan diri untuk menjadi reseller, yang dulunya Lian hanya reseller kemudian menjadi salah satu agen makanan beku yang ada di Tuban.
ADVERTISEMENT
"Yang dulunya hanya bermodalkan kulkas rumahan kemudian bisa memutar modal untuk membeli kulkas box 1 buah yang menghasilkan omset perbulan sekitar Rp2 juta," kata Lian Entika Arief.
Sekarang Lian sudah mempunyai kulkas box sebanyak 6 buah yang beromsetkan puluhan juta sebulan, dan memiliki 3 karyawan tetap. "Kalau saya mempunyai sebuah usaha setidaknya saya bisa membuka lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan,” ujarnya memotivasi untuk tidak takut memulai usaha.
Tetapi ia tidak hanya berhenti sampai di situ. Ibu satu anak ini juga tidak mau berpuas hati karena hanya mempunyai sebuah usaha. Baginya, menjadi pengusaha itu sebuah pilihan yang harus dicoba dan jangan takut untuk menjadi pengusaha yang hanya bermodalkan pas-pasan.
"Jika berniat memulai usaha, apapun yang akan dilakukan tidak akan menjadi sulit serta dukungan orang tercinta akan menjadi penyemangat dan tidak lupa juga untuk selalu berdoa dan besyukur," pesan Lian kepada para pemuda yang ingin memulai sebuah usaha. [bag/rom]
ADVERTISEMENT
*Kontributor mahasiswa magang Fisip Unirow di blokTuban.com.