Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Petani Bawang di Bulurejo Terkendala Pemasaran
5 Januari 2018 10:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
![Petani Bawang di Bulurejo Terkendala Pemasaran](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1515122749/bawang_merah2_z5bxby.jpg)
ADVERTISEMENT
Kontributor: M. Anang Febri
blokTuban.com - Meskipun hasil panen bawang merah milik petani di Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban memuaskan dan berkualitas bagus, namun warga masih terkendala pemasaran.
ADVERTISEMENT
"Biasanya kita jual ke pemborong atau pengepul bawang merah asal Kabupaten Nganjuk. Tapi pengepul di sana juga tak pasti. Tergantung ketersediaan stok barang juga," papar Pasio, salah seorang petani setempat.
Dirinya menambahkan, jika stok di pasaran mulai minim, bahkan telat, para pengepul asal Nganjuk banyak berebut bawang merah di desanya.
"Memang masalah harga kita gak seberapa pusing, sulitnya itu malah dari segi penjualan," imbuhnya.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan oleh blokTuban.com, harga bawang merah di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Soko dan Pasar Rengel relatif murah.
Harga bawang merah dijual pedagang berkisar Rp12.000 per kilogramnya, petani menjualnya seharga Rp10.000 per kilogram.
"Jika tidak ada pengepul yang datang, biasanya kita jual di Pasar Soko dan Pasar Rengel juga. Tentu dengan harga yang pas untuk bisa dijual kembali oleh pedagang," pungkas Sio, sapaan akrab lelaki 45 tahun itu. [feb/col]
ADVERTISEMENT