Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Kisah Pohon Jati dan Sumur Dusun Wonorejo, 200 Tahun Tak Pernah Kering
17 September 2018 10:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Repoter: Nidya Marfis H.
blokTuban.com - Musim kemarau yang berkepanjangan membuat warga Dusun Wonorejo, Desa Tawaran, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kesulitan memperoleh air. Mereka pun harus berjalan ke tengah hutan di mana terdapat sumber air satu-satunya.
ADVERTISEMENT
"Kalau sumur di rumah mengering warga selalu ambil air di sini (tengah hutan). Tiap hari selalu antre, kadang udah ada yang antre dari jam 04.00 pagi, kalau malam kadang sampai jam 07.30," ungkap Siti (35), warga setempat, sambil mengambil air, Senin (17/9).
Budi (35), salah satu perangkat desa, mengatakan usia sumur itu sama dengan usia pohon jati yang berada tepat di depannya, yakni sekitar 200 tahun.
"Menurut orang tua yang terdahulu, pohon ini sudah ada semenjak 200 tahun yang lalu dan untuk sumber air kurang lebihnya sama umurnya. Sumber air sekitar 10 tahun yang lalu dibangun dibuat seperti sumur untuk mempermudah orang-orang mengambil air," ungkap Budi.
Untuk tetap menjaga ketersediaan air di sumber itu, warga membuat peraturan dilarang menggunakannya untuk mandi di sekitar sumber tersebut agar tidak tercemar. Selain itu, warga juga dilarang menebang pohon di sekitar sumber mata air itu.
ADVERTISEMENT
"Di sini kami membuat peraturan dilarang menebang pohon karena kami percaya dengan tidak menebangnya sumber air akan terus ada dan melimpah. Untuk larangan mandi di kawasan tersebut karena kami takut limbah air mandi yang terdapat bahan kimia dari sabun akan terserap ke tanah dan akan mencemari air," ungkap salah seorang warga, Suwanto (58). [nid/rom]