Ibu Hebat Keuangan Rumah Tangga Sehat

Sebagai seorang Ibu, tentunya banyak berperan dalam sebuah rumah tangga, terutama dalam hal mengatur pos keuangan agar aman sampai dengan akhir bulan dan siap dengan dana tak terduga yang mungkin saja terjadi.

Menjawab pertanyaan yang sering kali membuat penasaran mengenai bagaimana sebenarnya keuangan yang sehat di rumah tangga, minimal sehat untuk keuangan pribadi.

Rasa penasaran itu terjawab sudah di acara Moms Mingle dengan tema "MOM AS THE GUARDIAN OF THE FAMILY" yang diadakan oleh KumparanMom dan Sunlife.

Acara ini menghadirkan nara sumber Ila Abdulrahman S.Pt., RIFA, RFC (Financial Planner), Tania Raymina (Mompreneur) , Prameshwari Sugiri, Chief Editor KumparanMOM dan Hermawan Kurnianto, Senior Digital Marketing Manager Sun Life Indonesia.

Prameshwari Sugiri, Chief Editor KumparanMOM

Moms Mingle kali ini diikuti hampir 50 Moms dengan dresscode bernuansa putih kuning, kami yang hadir sangat semangat karena bisa menambah pengetahuan mengenai pengaturan keuangan.

Biasanya selama ini sebagai ibu, saya menerapkan membagi pos keuangan dengan sistem amplop, dan ternyata menurut Mba Ila hal tersebut salah satu tips yang bisa digunakan dalam mengatur keuangan kita di rumah. Namun yang selama ini terjadi , masih seringnya saya menggunakan isi amplop oos tertentu untuk memenuhi keinginan lain, yang sebenarnya itu bukan kebutuhan tapi keinginan semata.

Selain itu menurut Mba Ila disiplin diri sangatlah penting dan dibutuhkan dalam mewujudkan suatu keuangan yang sehat dalam hidup kita. Banyak pengetahuan tentang keuangan yang diperoleh disini, misalnya mengenai kapan saat yang tepat untuk berinvestasi dan langkah-langkah menuju keuangan yang sehat.

Seorang Ibu dalam rumah tangga biasanya merupakan CHIEF FINANCIAL OFFICER, atau perannya adalah mengatur keuangan rumah tangga minimal untuk kebutuhan bulanan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.

Biasanya permasalahan yang saya alami adalah bagaimana mengelola keuangan yang benar, dan ternyata banyak hal yang bisa menjadi permasalahan keuangan keluarga yang bisa berujung pada perpisahan suatu pasangan.

Jujur, tema yang diangkat kali ini sangat menohok dan membuat sadar bahwa sudah saatnya berubah ke arah membuat perencanaan keuangan yang lebih baik agar sesuai dengan campaign #LiveHealthierLives dari Sun Life Indonesia yaitu menjaga kesehatan secara keseluruhan, baik dari sisi fisik, mental, dan juga finansial.

Besaran dan sumber income, beban keuangan masa lalu, pengelolaan keuangan dan terhentinya pemasukan adalah masalah yang biasanya dihadapi. Dan tentunya untuk menghadapi itu semua, kejujuran antar kedua pasangan sangat penting untuk diterapkan.

Pastinya itu akan terasa sulit ya, tapi semua itu harus dilakukan sehingga tahu apa saja yang menjadi beban pengeluaran perbulannya dan mulai mencoba memulai keuangan yang sehat.

Menurut OJK, tahun 2017 260 juta jiwa, hanya 12% yang memiliki asuransi, dan 12,6% yang memiliki perencanaan keuangan.

Dok : Mude

Keuangan yang sehat itu ternyata adanya cash flow positif untuk berzakat secara rutin, santai jika menghadapi krisis karena telah memiliki dana darurat dan asuransi, rutin menabung/investasi minimal 10% dari pendapatan, rasio cicilan hutang yaitu maksimum 35% dari pendapatan kita, dan tidak memiliki sikap iri saat orang lain membeli sesuatu yang baru.

SAATNYA MENUJU KEUANGAN SEHAT

Untuk menuju keuangan sehat dibutuhkan berbagai tahapan, yaitu :

TAHAP I : KELOLA HUTANG , LUNASI HUTANG KONSUMTIF

Kita boleh berhutang asalkan untuk sesuatu yang menunjang produktivitas kerja kita, misalnya smartphone, kendaraan, laptop.

Hutang konsumtif itu adalah hutang yang tidak ada wujud barangnya, aset yang nilainya menurun, kredit panci, lemari, tas, kartu kredit, KTA, belanja diskonan.

Ibu Ila juga berpesan hati-hati dengan pengajuan KTA yang mengagunkan rumah tempat tinggal kita.

TAHAP II : MEMILIKI TABUNGAN DANA DARURAT

Besarnya dana darurat itu berbeda saat kita single, menikah, menikah dengan anak 2 dan menikah dengan lebih dari 2 anak.

Sebagai contoh saat kita menikah dan memiliki 2 anak, besarnya dana darurat yang harus disiapkan adalah 6-9 x pengeluaran/bulan.

TAHAP III : MEMILIKI PROTEKSI

Belilah asuransi kesehatan yang murni yang berdiri sendiri dan terpercaya, cirinya sudah lama ada di Indonesia, contohnya seperti SunLife.

TAHAP IV : BERINVESTASI

Untuk memulai berinvestasi kita harus mengenal investasi yang akan kita ambil, kenali juga resikonya, jangka waktu, inflasi, tujuan keuangan, return (apa yang kita peroleh) dan produknya memenuhi syarat.

Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah melakukan FINANCIAL CHECK UP, yaitu menghitung pendapatan yang dikurangi dengan pengeluaran biaya hidup.

Bu Ila bilang investasi yang bisa kita lakukan yang terbaik bisa dengan logam mulia ANTAM jika kita memiliki dana investasi diatas 5 gr emas, namun jika kita hanya mampu investasi < 5gr emas sebaiknya investasi dalam bentuk emas perhiasan.

Investasi yang wajib kita prioritaskan dalam hidup yaitu tempat tinggal, dana pensiun, dana pendidikan anak dan pernikahan anak, perjalanan rohani seperti naik haji, umroh, dan dana investasi sosial seperti wakaf, panti asuhan.

Untuk menuju keuangan sehat cash flownya adalah 10% untuk sosial, 5% Asuransi, Biaya Hidup 40%, Investasi 15%, dan hutang produktif 30%.

Di acara ini, Moms yang hadir berkesempatan sharing tanya jawab seputar pengelolaan keuangan dan mengikuti games yang bertabur hadiah voucher belanja, jadi bukan hanya menambah pengetahuan tentang mengelola keuangan tetapi juga mendapatkan kejutan untuk belanja diluar agenda biasanya.

Acara MOMS MIGLE kali ini sangat bermanfaat, karena banyak pengetahuan baru mengenai perencanaan keuangan. Sekarang sayapun PD menjadi lebih baik menjadi menteri keuangan di rumah sendiri.

Dok : Fani

Sampai bertemu di acara KumparanMOM selanjutnya.

#LiveHealthierLives #MomsMingle