Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Saksi Mata: JT610 Meledak Setelah Masuk Air!
31 Oktober 2018 10:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari bobotoh.id tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kapten Tugboat AS Jaya II, Rahmat Slamet, menjadi salah satu saksi mata yang pertama kali melihat pesawat Lion Air JT-610 terjatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10). Rahmat yang saat itu berada sekitar 1,3 kilometer dari lokasi kejadian mengaku sempat mendengar suara ledakan.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat sudah posisi jatuh, jadi tinggal kelihatan ekornya saja. Tapi jatuhnya tidak lihat. Jadi setelah jatuh, air naik, baru terdengar suara ledakan. Meledaknya setelah masuk air," ungkap Rahmat seoerti dilansir Kumparan, Selasa (30/10/2018).
Ieu Rame Lur:
Klasemen Liga 1 2018 Pekan Ke-28: Semakin Hareudang!
Korban Lion Air JT 610 Belum Teridentifikasi!
Ia mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Setelah mendengar ledakan, kapal Tugboat AS Jaya II langsung mendekat untuk mengamankan lokasi.
"Setelah itu kita lapor lewat radio, baru saya mendekat untuk mengamankan lokasi, TKP, sambil mengambil barang-barang yang sekiranya akan diidentifikasi," lanjutnya.
Ieu Rame Lur:
Maung Bandung Gagal Mengoet Bali Utd!
3 Hoaks Seputar Jatuhnya JT 610!
ADVERTISEMENT
Setelah itu, menurut Rahmat, ada beberapa kapal lain yang datang mendekat untuk membantu. Mulai dari kapal tugboat, hingga kapal tangki milik Pertamina yang kebetulan ada di sekitar lokasi.
"Setelah kami mendekat, ada kapal lain yang datang, tugboat lain yang lewat mendekat juga. Ada juga supply dari Pertamina, abis itu ada Pullmar, setelah itu baru Basarnas datang sekitar pukul 09.00 WIB lewat," pungkasnya.
Pesawat Lion Air JT610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Karawang, Jawa Barat, 13 menit setelah lepas landas. Pesawat berjenis Boeing 737 Max 8 ini diketahui baru beroperasi sekitar 2 bulan. (Bobotoh.id/RCK. Foto: Dok. TNI AU/Kumparan)