Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
BlackRock : Ekspansi Saham dan Pengaruhnya terhadap Dunia dan Indonesia
31 Desember 2024 6:56 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Boby Purba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BlackRock adalah perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, yang didirikan pada tahun 1988 oleh Larry Fink dan tujuh mitra lainnya. Berkantor pusat di New York City, BlackRock awalnya difokuskan pada manajemen risiko dan pendapatan tetap. Perusahaan ini kini mengelola aset lebih dari $10 triliun, setara dengan Rp150 ribu triliun, menjadikannya pemain utama di sektor keuangan global.
ADVERTISEMENT
Produk dan Layanan BlackRock
Sebagai raksasa dalam manajemen aset, BlackRock menawarkan berbagai produk dan layanan:
1. Manajemen Aset: BlackRock mengelola portofolio besar yang mencakup saham, obligasi, real estat, dan investasi alternatif.
2. ETF (Exchange Traded Funds): Melalui produk iShares, BlackRock menyediakan ETF yang memungkinkan investor mendapatkan eksposur terhadap pasar global.
3. Aladdin: Platform teknologi investasi BlackRock ini digunakan oleh lembaga keuangan untuk mengelola risiko dan strategi investasi.
Strategi dan Fokus Investasi
BlackRock dikenal dengan pendekatan investasi yang berfokus pada keberlanjutan (ESG), infrastruktur, dan inovasi digital. Mereka mendorong investasi ramah lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik. Selain itu, BlackRock telah memperluas eksposur ke aset digital seperti Bitcoin dan teknologi blockchain.
ADVERTISEMENT
Pengaruh BlackRock terhadap Pasar Saham Dunia
Sebagai pengelola aset terbesar, BlackRock memiliki pengaruh besar terhadap pasar keuangan global. Investasi mereka memengaruhi harga aset dan aliran modal di berbagai pasar. Produk seperti ETF dan layanan konsultasi investasi membantu membentuk tren investasi dan strategi portofolio global. BlackRock juga aktif dalam memberikan masukan kepada pemerintah mengenai kebijakan ekonomi.
Pengaruh BlackRock di Indonesia
Di Indonesia, BlackRock berinvestasi di berbagai perusahaan besar yang tergabung dalam indeks IDX30. Perusahaan seperti PT Bank Central Asia (BCA), PT Unilever Indonesia, dan PT Telekomunikasi Indonesia menjadi bagian dari portofolio mereka. Selain itu, BlackRock menawarkan iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO), yang melacak kinerja saham-saham Indonesia. Investasi BlackRock di Indonesia memperkuat hubungan ekonomi global dan membantu memajukan pasar modal domestik.
ADVERTISEMENT
Saham yang Dikuasai oleh BlackRock
BlackRock memiliki saham di berbagai perusahaan besar di dunia. Beberapa di antaranya termasuk:
• Apple Inc.
• Microsoft Corporation
• Amazon.com Inc.
• Tesla Inc.
• Alphabet Inc. (Google)
• Meta Platforms Inc. (Facebook)
• Johnson & Johnson
• Procter & Gamble
• JPMorgan Chase & Co.
• Berkshire Hathaway Inc.
Saham-saham ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi BlackRock yang berfokus pada sektor teknologi, kesehatan, konsumen, dan keuangan.
Perusahaan yang Memiliki Saham BlackRock
BlackRock juga dimiliki oleh berbagai institusi besar, termasuk:
• Vanguard Group
• State Street Corporation
• Fidelity Investments
• Morgan Stanley
• Capital Group Companies
Institusi-institusi ini memiliki saham di BlackRock, mencerminkan kepercayaan global terhadap perusahaan sebagai pemimpin di sektor manajemen aset.
ADVERTISEMENT
Kekayaan BlackRock
Dengan aset yang dikelola mencapai lebih dari $10 triliun, BlackRock memiliki pendapatan besar dari komisi manajemen aset. Pada tahun 2014, perusahaan mencatat pendapatan sebesar $10,4 miliar dengan keuntungan bersih $2,9 miliar. Posisi ini terus mengukuhkan dominasi BlackRock di pasar keuangan dunia.
Investasi yang Dapat Dilakukan Indonesia untuk Bekerja Sama dengan BlackRock
Untuk meningkatkan kerja sama dengan BlackRock, Indonesia dapat mengambil langkah-langkah strategis:
1. Meningkatkan Transparansi dan Tata Kelola Perusahaan: Perusahaan Indonesia yang meningkatkan tata kelola dan transparansi akan lebih menarik bagi investor institusional seperti BlackRock.
2. Pengembangan Proyek Infrastruktur: BlackRock memiliki minat dalam investasi jangka panjang di infrastruktur. Indonesia dapat menawarkan peluang di sektor ini, seperti pembangunan jalan tol dan proyek energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
3. Fokus pada Keberlanjutan: Dengan mengembangkan inisiatif ramah lingkungan dan sosial, Indonesia dapat menarik minat BlackRock yang semakin fokus pada investasi berkelanjutan.
4. Memperluas Pasar Modal: Penerbitan obligasi hijau atau sukuk dapat memberikan instrumen investasi yang menarik bagi BlackRock.
Portofolio BlackRock pada Akhir 2024
BlackRock terus mengembangkan portofolio mereka di berbagai sektor. Berikut adalah perkiraan alokasi portofolio mereka:
• Ekuitas: 35%
• Pendapatan Tetap: 25%
• Infrastruktur: 15%
• Kripto: 5%
• Kredit Swasta: 10%
• Investasi Alternatif: 5%
• Dana Tokenisasi: 5%
Portofolio ini mencerminkan strategi diversifikasi dan komitmen terhadap inovasi.
Kritik dan Kontroversi
Meski memiliki pengaruh besar, BlackRock juga menghadapi kritik, termasuk:
1. Dominasi Pasar: Beberapa pihak menganggap BlackRock terlalu dominan, menciptakan risiko monopoli di pasar keuangan global.
ADVERTISEMENT
2. Investasi di Energi Fosil: Meski mendukung keberlanjutan, BlackRock masih memiliki investasi di sektor energi fosil, yang memicu kritik dari kelompok lingkungan.
Masa Depan BlackRock
Dengan fokus pada keberlanjutan, teknologi digital, dan diversifikasi portofolio, BlackRock berkomitmen untuk terus memimpin inovasi di sektor keuangan global. Ke depan, perusahaan ini diperkirakan akan semakin berpengaruh dalam membentuk dinamika ekonomi dunia. Dengan mengambil langkah-langkah strategis, Indonesia dapat memanfaatkan peluang kerja sama dengan BlackRock untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.