Konten dari Pengguna

Guam : Intervensi Amerika Serikat terhadap Guam

Boby Purba
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Kristen Indonesia
16 Desember 2024 16:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Boby Purba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source : Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Source : Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu ?
Ternyata guam adalah sebuah negara yang berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat
ADVERTISEMENT
Guam adalah sebuah pulau kecil di Samudra Pasifik dengan sejarah panjang yang diwarnai oleh berbagai intervensi kolonial dan kekuatan politik. Terletak strategis di Pasifik Barat, Guam telah menjadi pusat perhatian berbagai negara, termasuk Spanyol dan Amerika Serikat. Artikel ini akan mengeksplorasi intervensi Amerika Serikat terhadap Guam, mulai dari masa kolonial hingga perannya yang strategis dalam geopolitik modern.
Sejarah Awal dan Kolonialisasi Spanyol
Penduduk asli Guam adalah suku Chamorro, yang diyakini datang dari wilayah Asia Tenggara pada sekitar 2000 SM. Kontak pertama antara penduduk Guam dan bangsa Eropa terjadi pada abad ke-16, ketika Ferdinand Magellan mendarat di pulau itu pada 6 Maret 1521. Penaklukan oleh Spanyol dimulai ketika Miguel Lopez de Legazpi mendarat pada tahun 1565, menjadikan Guam bagian dari kekaisaran kolonial Spanyol selama lebih dari dua abad. Spanyol memperkenalkan agama Katolik, bahasa Spanyol, dan sistem pemerintahan baru, yang sangat mempengaruhi budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Chamorro.
ADVERTISEMENT
Perang Spanyol-Amerika dan Aneksasi Guam
Aneksasi adalah tindakan paksaan untuk mengambil tanah atau wilayah dari negara lain dan menyatukannya dengan negara sendiri.
Motivasi utama bagi Amerika Serikat untuk mencaplok Guam adalah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898. Perang ini tidak hanya tentang konflik militer, tetapi juga tentang ekspansi kekuasaan dan pengaruh di Asia-Pasifik. Ketika perang pecah pada April 1898, Guam masih berada di bawah kendali Spanyol. Meski target utama Amerika Serikat adalah Filipina, pengambilalihan Guam dirasa penting untuk memperkuat posisinya di Pasifik. Pada Juni 1898, AS mengirimkan kapal perang ke Guam, dan dalam waktu 30 menit, pulau ini berhasil diambil alih tanpa perlawanan berarti dari pihak Spanyol. Guam secara resmi menjadi wilayah Amerika Serikat melalui Perjanjian Paris yang ditandatangani pada 10 Desember 1898.
ADVERTISEMENT
Perjanjian Paris dan Pengambilalihan Guam
Perjanjian Paris yang ditandatangani pada 10 Desember 1898 mengakhiri Perang Spanyol-Amerika dan menetapkan syarat-syarat perdamaian antara kedua negara. Menurut perjanjian ini, Spanyol menyerahkan Puerto Rico dan Guam kepada Amerika Serikat, serta mengakui kemerdekaan Kuba. Selain itu, Spanyol juga menyerahkan Filipina kepada Amerika Serikat dengan imbalan sebesar $20 juta. Perjanjian ini berlaku efektif pada 11 April 1899 setelah ratifikasi dokumen oleh kedua belah pihak.
Peran Strategis Guam dalam Geopolitik
Guam memiliki peran strategis yang sangat penting bagi Amerika Serikat, terutama dalam konteks geopolitik di Asia-Pasifik. Pangkalan militer AS mencakup hampir seperempat wilayah pulau Guam. Sekitar 6.000 prajurit AS berpangkalan di sana, dan AS berencana untuk mengerahkan tambahan ribuan prajurit ke pulau itu. Guam menjadi pangkalan utama AS dalam Perang Dunia Kedua dan tetap menjadi pangkalan penting untuk pengerahan operasi militer AS, yang memberikan akses langsung ke sejumlah wilayah panas potensial seperti Laut Cina Selatan, Korea, dan Selat Taiwan. Selain itu, Guam juga menjadi titik penting dalam jaringan komunikasi dan logistik militer AS di Pasifik.
ADVERTISEMENT
Pelabuhan Terbesar di Pasifik Barat
Salah satu elemen penting dalam infrastruktur Guam adalah Port of Guam, yang terletak di Apra Harbor. Pelabuhan ini adalah pelabuhan terbesar di Pasifik Barat yang dimiliki oleh Guam dan berfungsi sebagai pusat utama untuk impor barang-barang ke pulau serta titik sentral dalam rantai pasokan regional. Dengan fasilitas dan layanan yang canggih, Port of Guam mendukung operasi militer dan perdagangan sipil, menjadikannya komponen vital dalam ekonomi dan strategi pertahanan Amerika Serikat di wilayah tersebut. Pelabuhan ini juga berperan sebagai hub penting untuk distribusi logistik ke pulau-pulau lain di Mikronesia.
Tantangan dan Kontroversi
Meskipun memiliki peran strategis yang penting, kehadiran militer AS di Guam juga menimbulkan berbagai tantangan dan kontroversi. Penduduk asli Guam, suku Chamorro, sering kali merasa terpinggirkan dan menghadapi berbagai masalah sosial dan ekonomi akibat dominasi militer AS. Selain itu, isu lingkungan juga menjadi perhatian utama, mengingat dampak dari aktivitas militer terhadap ekosistem lokal. Misalnya, pembangunan pangkalan militer sering kali menyebabkan kerusakan habitat alami dan polusi yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Protes dan gerakan sosial dari masyarakat Chamorro juga sering kali muncul sebagai respons terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak menguntungkan bagi mereka. Mereka berjuang untuk mempertahankan budaya dan hak-hak mereka di tengah tekanan dari modernisasi dan kehadiran militer yang dominan.
Kesimpulan
Intervensi Amerika Serikat terhadap Guam adalah bagian dari sejarah panjang kolonialisasi dan geopolitik di Pasifik. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, peran strategis Guam tetap menjadi faktor penting dalam kebijakan luar negeri dan pertahanan Amerika Serikat. Dengan memahami sejarah dan dinamika ini, kita dapat lebih menghargai kompleksitas hubungan antara Guam dan Amerika Serikat serta dampaknya terhadap masyarakat lokal.