Konten dari Pengguna

XRP : Revolusi Pembayaran Global: Bagaimana Jepang, Korea Selatan, dan Dunia

Boby Purba
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Kristen Indonesia
13 April 2025 13:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Boby Purba tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source : Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Source : Shutterstock
ADVERTISEMENT
XRP adalah token kripto yang dikembangkan oleh Ripple. XRP dikenal karena kemampuannya dalam memfasilitasi transaksi lintas batas yang cepat dan murah. Selain Jepang dan Korea Selatan, berbagai negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara di Asia lainnya, mulai mengadopsi XRP sebagai alat transaksi pembayaran dalam perdagangan internasional mereka. Artikel ini akan membahas alasan di balik adopsi ini, dampak potensialnya, serta tantangan yang mungkin dihadapi secara global.
ADVERTISEMENT
Latar Belakang XRP dan Keunggulannya
XRP adalah salah satu mata uang kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Berbeda dengan Bitcoin yang dirancang sebagai aset digital untuk penyimpanan nilai, XRP dikembangkan sebagai jembatan likuiditas yang memungkinkan transaksi cepat dan biaya rendah dalam sistem pembayaran global. Dengan waktu penyelesaian transaksi sekitar 3-5 detik dan biaya transaksi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan sistem perbankan tradisional, XRP menjadi pilihan menarik bagi institusi keuangan yang ingin meningkatkan efisiensi pembayaran lintas batas.
Jepang: Pionir Integrasi XRP dalam Sistem Perbankan
Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang sangat ramah terhadap aset digital. SBI Holdings, salah satu lembaga keuangan terbesar di Jepang, telah menunjukkan dukungan kuat terhadap XRP. CEO SBI Holdings, Yoshitaka Kitao, menyatakan bahwa hampir 80% bank di Jepang dapat mengadopsi XRP pada tahun 2025. Bank-bank ini bertujuan untuk menggunakan XRP dalam penyelesaian transaksi lintas batas, yang saat ini masih didominasi oleh sistem SWIFT yang relatif lambat dan mahal.
ADVERTISEMENT
SBI Holdings juga telah menawarkan XRP sebagai bagian dari paket manfaat bagi pemegang sahamnya, menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap potensi XRP dalam sistem keuangan Jepang. Inisiatif ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Jepang yang mendorong penggunaan teknologi blockchain dalam layanan keuangan.
Korea Selatan: Meningkatkan Infrastruktur Kripto dengan Ripple Custody
Di Korea Selatan, adopsi XRP juga menunjukkan tren positif. BDACS, sebuah perusahaan penyimpanan aset digital institusional, telah mengumumkan kemitraan dengan Ripple untuk menggunakan layanan Ripple Custody. Dengan kemitraan ini, BDACS dapat menyediakan penyimpanan aman bagi XRP dan RLUSD, stablecoin yang dipatok terhadap dolar AS. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan institusional dalam perdagangan aset digital serta mendukung ekosistem XRP Ledger di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Korea Selatan juga dikenal sebagai salah satu pasar kripto terbesar di dunia, dengan regulasi yang relatif lebih progresif dibandingkan negara lain. Pemerintah Korea Selatan terus memperbarui regulasi mereka untuk mendukung pertumbuhan industri blockchain, sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi adopsi XRP dalam transaksi keuangan.
Amerika Serikat: Regulasi dan Pertumbuhan XRP
Amerika Serikat merupakan salah satu pasar utama bagi XRP, tetapi regulasi yang ketat sering kali menjadi tantangan bagi adopsi luasnya. Ripple, perusahaan di balik XRP, telah menghadapi berbagai tantangan hukum dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Namun, seiring dengan perkembangan hukum dan penyelesaian beberapa kasus, adopsi XRP di AS mulai meningkat.
Beberapa bank dan institusi keuangan di AS telah mulai menggunakan XRP dalam transaksi lintas batas. Selain itu, dengan perkembangan infrastruktur blockchain di negara ini, XRP berpotensi menjadi bagian integral dari sistem pembayaran digital masa depan di AS.
ADVERTISEMENT
Adopsi XRP di Uni Eropa dan Negara-Negara Lain
Negara-negara di Uni Eropa juga menunjukkan ketertarikan terhadap XRP sebagai alat pembayaran lintas batas. Beberapa bank dan penyedia layanan keuangan di Eropa telah mengadopsi teknologi Ripple untuk meningkatkan efisiensi transaksi internasional mereka. Selain itu, regulasi di Eropa cenderung lebih ramah terhadap aset digital dibandingkan di Amerika Serikat, memungkinkan XRP berkembang lebih cepat di kawasan ini.
Negara-negara lain, seperti Brasil, India, dan negara-negara di Timur Tengah, juga mulai mengeksplorasi potensi XRP dalam sistem pembayaran mereka. Dengan meningkatnya kebutuhan akan transaksi yang cepat dan murah, XRP semakin diterima sebagai solusi global untuk perdagangan internasional.
Dampak Adopsi XRP terhadap Perdagangan Global
Adopsi XRP sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional berpotensi memberikan berbagai manfaat bagi berbagai negara di dunia. Beberapa dampak utama meliputi:
ADVERTISEMENT
1. Efisiensi Biaya dan Waktu: Dengan menggunakan XRP sebagai mata uang jembatan, transaksi lintas batas dapat diselesaikan dalam hitungan detik dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan metode tradisional seperti SWIFT.
2. Meningkatkan Likuiditas: XRP memungkinkan konversi cepat antar mata uang fiat, yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap bank koresponden dan meningkatkan likuiditas pasar keuangan.
3. Keamanan dan Transparansi: Teknologi blockchain yang mendukung XRP memungkinkan pencatatan transaksi yang transparan dan tidak dapat diubah, sehingga mengurangi risiko kecurangan dan meningkatkan keamanan pembayaran internasional.
4. Mendorong Inovasi Teknologi: Adopsi XRP dapat memacu pengembangan teknologi keuangan berbasis blockchain di berbagai negara, menciptakan peluang bagi startup dan perusahaan teknologi finansial (fintech).
Tantangan yang Dihadapi dalam Adopsi XRP
ADVERTISEMENT
Meskipun XRP menawarkan berbagai keunggulan, adopsinya secara global masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
1. Regulasi yang Berubah-ubah: Regulasi terkait aset digital terus berkembang, dan kepastian hukum mengenai penggunaan XRP sebagai alat pembayaran masih menjadi tantangan bagi beberapa institusi keuangan.
2. Volatilitas Harga: Seperti aset kripto lainnya, XRP masih mengalami fluktuasi harga yang signifikan, yang dapat menjadi hambatan bagi institusi keuangan yang ingin menggunakannya dalam transaksi sehari-hari.
3. Persaingan dengan Sistem Tradisional: Sistem perbankan tradisional dan SWIFT masih memiliki pengaruh besar dalam perdagangan internasional. Adopsi XRP membutuhkan waktu untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari seluruh ekosistem keuangan.
4. Keamanan dan Kepercayaan Publik: Meskipun teknologi blockchain menjanjikan keamanan tinggi, beberapa insiden peretasan di industri kripto dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan XRP dalam transaksi perdagangan.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Adopsi XRP sebagai alat transaksi pembayaran dalam perdagangan internasional semakin berkembang di berbagai negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Dengan keunggulan teknologi yang dimiliki XRP, berbagai negara berpotensi meningkatkan efisiensi sistem keuangan mereka serta memperkuat posisi sebagai pemimpin dalam inovasi blockchain. Meskipun tantangan regulasi dan volatilitas harga masih menjadi perhatian, inisiatif dari berbagai institusi keuangan dan Ripple memberikan landasan kuat bagi adopsi XRP yang lebih luas di masa depan.
Jika ekosistem XRP terus berkembang dengan dukungan dari pemerintah dan institusi keuangan, dunia dapat melihat transformasi signifikan dalam cara transaksi lintas batas dilakukan, menjadikan XRP sebagai solusi utama dalam perdagangan global.