Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apakah Penggunaan AI Dapat Menurunkan Keterampilan Menulis Pada Siswa?
30 Oktober 2024 6:55 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Praja Setia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, telah mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu aspek yang paling banyak dibahas adalah dampak penggunaan AI terhadap keterampilan menulis siswa. Pertanyaan yang muncul adalah apakah penggunaan AI dapat menurunkan keterampilan menulis siswa. Dalam konteks ini, kita perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk bagaimana siswa berinteraksi dengan teknologi, tujuan penggunaan AI, serta implikasi jangka panjangnya terhadap pengembangan keterampilan menulis.
ADVERTISEMENT
Salah satu argumen yang mendukung pandangan bahwa penggunaan AI dapat menurunkan keterampilan menulis siswa adalah kenyataan bahwa AI dapat melakukan banyak tugas menulis dengan sangat efisien. Alat seperti penulisan otomatis dan aplikasi pengoreksi tata bahasa dapat membantu siswa menyelesaikan tugas menulis mereka dengan cepat. Ini tentu saja menguntungkan dalam banyak hal, terutama ketika siswa menghadapi tenggat waktu yang ketat. Namun, di sisi lain, kemudahan ini dapat menyebabkan siswa menjadi tergantung pada teknologi dan kehilangan kesempatan untuk berlatih keterampilan menulis yang esensial. Tanpa proses berpikir yang mendalam dan usaha untuk menyusun ide, siswa mungkin tidak akan sepenuhnya memahami struktur tulisan yang baik dan teknik ekspresi yang efektif.
Lebih jauh lagi, penggunaan AI dalam menulis dapat menciptakan kecenderungan untuk mengandalkan solusi instan. Siswa mungkin merasa bahwa mereka tidak perlu lagi menguasai tata bahasa, kosakata, atau teknik penulisan yang baik karena ada alat yang siap membantu mereka. Jika siswa hanya mengandalkan AI untuk menyusun kalimat dan paragraf, mereka mungkin tidak akan mengembangkan kemampuan untuk mengekspresikan pikiran dan ide mereka sendiri dengan cara yang kreatif dan orisinal. Ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas tulisan mereka secara keseluruhan, karena tulisan yang dihasilkan dapat menjadi kurang personal dan kurang mencerminkan suara individu penulis.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, argumen yang mendukung penggunaan AI dalam pengembangan keterampilan menulis siswa juga layak dipertimbangkan. AI dapat berfungsi sebagai alat bantu yang berguna dalam proses pembelajaran. Misalnya, aplikasi pengoreksi tata bahasa dapat memberikan umpan balik instan kepada siswa tentang kesalahan yang mereka buat, sehingga mereka dapat belajar dan memperbaiki kesalahan tersebut. Dengan cara ini, AI dapat membantu siswa memahami aspek-aspek teknis dari menulis yang mungkin sulit bagi mereka untuk pelajari sendiri. Ini dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa jika digunakan dengan bijak, sebagai pelengkap dan bukan pengganti dari proses belajar menulis itu sendiri.
Selain itu, AI dapat memperluas wawasan siswa mengenai berbagai gaya penulisan dan genre. Dengan menganalisis tulisan yang dihasilkan oleh AI, siswa dapat melihat contoh-contoh yang beragam dan belajar bagaimana penulis yang berbeda menggunakan bahasa, struktur kalimat, dan teknik naratif. Ini bisa menjadi sumber inspirasi yang berharga bagi siswa yang ingin mengembangkan gaya menulis mereka sendiri. Dalam hal ini, AI dapat berfungsi sebagai mentor virtual yang membantu siswa mengeksplorasi potensi kreatif mereka.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk memanfaatkan potensi positif dari AI dalam menulis, penting bagi pendidik untuk mengembangkan strategi yang tepat dalam pengajaran. Guru perlu membimbing siswa tentang bagaimana cara menggunakan alat AI dengan efektif tanpa mengorbankan keterampilan dasar menulis mereka. Misalnya, pendidikan tentang cara menggunakan teknologi dengan bijak, termasuk batasan dan keuntungannya, harus menjadi bagian integral dari kurikulum. Siswa perlu diajarkan bahwa AI adalah alat yang dapat membantu mereka, tetapi bukan pengganti dari usaha dan kreativitas pribadi mereka.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa keterampilan menulis yang baik tidak hanya berkaitan dengan kemampuan teknis, tetapi juga dengan kemampuan untuk berpikir kritis dan menyampaikan ide secara jelas dan menarik. Oleh karena itu, proses menulis harus melibatkan lebih dari sekadar menghasilkan teks. Siswa perlu dilatih untuk merumuskan argumen, menganalisis sumber informasi, dan mengorganisir ide-ide mereka dengan cara yang logis. Ini adalah kemampuan yang tidak dapat sepenuhnya diambil alih oleh AI. Dengan kata lain, meskipun AI dapat membantu dalam aspek tertentu dari proses menulis, siswa tetap harus terlibat secara aktif dalam setiap tahap penulisan untuk memastikan bahwa mereka mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang komunikasi tertulis.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, tantangan ini semakin kompleks mengingat berbagai faktor, termasuk kualitas pendidikan, akses terhadap teknologi, dan budaya belajar yang ada. Siswa di daerah dengan akses terbatas terhadap teknologi mungkin tidak mendapatkan manfaat yang sama dari penggunaan AI dalam menulis seperti halnya siswa di daerah perkotaan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan lembaga pendidikan untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki akses yang sama terhadap alat dan sumber daya yang dapat mendukung pembelajaran mereka.
Kesimpulannya, penggunaan AI dalam pembelajaran menulis dapat memiliki dampak yang beragam terhadap keterampilan menulis siswa. Di satu sisi, ada risiko bahwa ketergantungan pada teknologi dapat mengurangi keterampilan menulis dasar siswa. Di sisi lain, jika digunakan dengan bijak, AI dapat menjadi alat bantu yang berharga dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan pendekatan yang seimbang dalam pemanfaatan teknologi ini, dengan memastikan bahwa siswa tetap terlibat dalam proses kreatif dan kritis dalam menulis. Hanya dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa keterampilan menulis siswa tidak hanya terjaga, tetapi juga ditingkatkan, sehingga mereka siap menghadapi tantangan komunikasi di dunia yang semakin kompleks ini.
ADVERTISEMENT