Konten dari Pengguna

Steroid: Implikasi terhadap HAM dan Panduan Penggunaan yang Tepat

Bonaventura Satya Hernanda
Saya adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Airlangga jurusan fakultas kedokteran.
9 Januari 2025 12:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bonaventura Satya Hernanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://id.pngtree.com/freepng/3d-icon-of-pills-drug-health-tablet-pharmaceutical_8932096.html (Salah satu bentuk obat Steroid yang berbentuk Tablet)
zoom-in-whitePerbesar
https://id.pngtree.com/freepng/3d-icon-of-pills-drug-health-tablet-pharmaceutical_8932096.html (Salah satu bentuk obat Steroid yang berbentuk Tablet)
ADVERTISEMENT
Banyak orang dalam dunia olahraga saat ini mengakui steroid sebagai cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta kemampuan fisik. Tetapi masi ada beberapa orang yang masi bingung tentang apa itu steroid?. Steroid sendiri adalah obat yang tidak boleh digunakan secara tidak tepat tanpa resep dokter. Namun, orang sering menyalahgunakan penggunaan steroid "sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain". Steroid dikenal luas di seluruh dunia, dan menurut beberapa situs, sekitar 1-5% orang menggunakan steroid. Itu berarti setiap 100 orang, ada 5 orang yang menggunakan produk ini sebagai doping.
ADVERTISEMENT
Steroid sendiri mempunyai beberapa manfaat, seperti digunakan untuk mengobati hipogonadisme serta gangguan pubertas pada anak laki-laki. Namun, sejak tahun 1960, steroid mulai digunakan untuk meningkatkan massa otot dengan penambahan massa lemak yang rendah.
Dalam berbagai organisasi di dunia, penggunaan steroid dianggap berbahaya dan dapat melanggar HAM dari pemain lain yang bersaing secara bersih, karena steroid sendiri dapat meningkatkan peforma dari pengguna tersebut sehingga mengakibatkan hukuman berat jika tertangkap. Oleh karena itu, penggunaannya telah dilarang. Organisasi-organisasi tersebut termasuk Komite Olimpiade Internasional, Asosiasi Atletik Perguruan Tinggi Nasional (NCAA), dan Liga Sepak Bola Nasional (NFL), serta lainnya.
ADVERTISEMENT
Dan bagaimana regulasi steroid yang benar. Penggunaan Steroid sendiri harus diatur dalam dosis tertentu apabila ingin dipergunakan, pengguna harus mengikuti dosis yang telah diberikan oleh dokter apabila tidak ingin merasakan komplikasi pada kesehatannya. Harus diingat juga bahwa jangan pernah menggunakan steroid tanpa sepengetahuan dan resep dari dokter.
Untuk penggunaan Steroid sendiri dibagi menjadi beberapa, diawali dari Tablet, Suntikan Kortesoid, dan inhaler serta semprotan steroid. Perlu diingat lagi, bahwa jika memakai jenis obat diatas dengan dosis yang tepat, akan menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Jadi, steroid adalah obat yang awalnya digunakan untuk mengobati hipogonadisme dan gangguan pubertas, tetapi sejak 1960 juga dimanfaatkan untuk meningkatkan massa otot dengan sedikit lemak. Meskipun dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kemampuan fisik, penggunaannya sering disalahgunakan sebagai doping, dengan sekitar 1-5% orang di dunia terlibat dalam penyalahgunaan ini. Steroid memiliki efek samping serius seperti penurunan ukuran testis, disfungsi ereksi, rendahnya jumlah sperma, hingga menurunkan produksi testosteron alami. Karena bahayanya, banyak organisasi olahraga global seperti Komite Olimpiade Internasional dan NCAA melarang penggunaannya, dengan sanksi berat bagi pelanggar. Steroid hanya boleh digunakan sesuai resep dokter untuk menghindari komplikasi kesehatan dan tidak boleh digunakan sembarangan.
ADVERTISEMENT