Film Long Shot, Pemimpin Perempuan dan Cinta yang dikemas Apik

Bowo Susilo
Halo semua, Selamat datang di https://m.kumparan.com/bowo-susilo. Salam kenal ya... Aku lahir di Lampung, dari 2 bersaudara. Saya lulusan D3 Teknik dan Manajemen Industri, disalah satu kampus dibawah naungan Kemeperin RI. Selain kuliah untuk lanjut D4, saya juga aktif di dunia blogger. Ini Blog aku https://www.bowosusilo.com. Hobi aku traveling, kulineran, nonton dan juga olahraga. Untuk email kerjasama boleh di email ke sini ya [email protected]. Best Regards, Bowo Susilo
Konten dari Pengguna
13 Mei 2019 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bowo Susilo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Screening Film Long Shot (Foto : Elly Nurul)
Halo semua... Bagaimana puasanya? Semoga selalu diberikan kekuatan dan terus semangat untuk menjalankan Ibadah Puasa ya. Sudah tau belum nih kalau ada film terbaru yang hadir di bioskop. Tanggal 2 Mei saya berkesempatan menghadiri undangan dari Kumparan yang bekerjasama dengan Cinema.21. Acara bertempat di Plaza Indonesia XXI.
ADVERTISEMENT
Saya excited banget datang diacara ini dan dapat special screening Long Shot sebelum tayang dibioskop. Bukan hanya untuk screening saja, tapi ada talk show bersama perempuan-perempuan hebat Indonesia yang sangat menginspirasi. Perempuan-perempuan hebat tersebut diantaranya Ibu Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri Republik Indonesia), Najwa Shihab (Jurnalis dan Founder Narasi TV), dan Adita Irawati (Staf Khusus Presiden).
Dalam talk show kali banyak membahas soal kuasa perempuan dan cinta. Ketiga perempuan hebat ini pun saling berbagi kisah dan pengalamannya soal itu. Mulai dari Ibu Retno yang berprofesi sebagai seorang Menteri. Menjadi menteri tentu kesibukannya luar biasa, namun Ibu Retno tetap berusaha untuk bisa berkumpul dengan keluarga untuk nonton bareng, makan bareng dan lain sebagainya. Saat ditanya film apa kesukaannya? Aku suka suka film yang ringan dan lucu, hidupku sudah penuh dengan keruwetan, jadi pengen yang ringan-ringan, sambil tertawa. Dengan menonton film, ini bisa menjadi perekat bagi keluargaku, tambah Ibu Retno.
ADVERTISEMENT
Najwa Shihab yang berprofesi sebagai jurnalis juga memiliki kesibukan yang padat, tapi keluarga tetap pertama. Sebisa mungkin meluangkan waktu untuk jalan bareng keluarga. Apalagi saat ini anak saya mau melanjutkan sekolah ke luar negeri, jadi harus bener-bener punya waktu dengan keluarga, ujar Najwa.
Adita Irawati pun demikian, biarpun pekerjaannya yang super padat di kantor kepresidenan. Keluarga tetap nomor satu. Saya selalu jalin komunikasi dengan baik dan tentunya sering menghabiskan waktu dengan keluarga untuk nonton dan juga makan bareng. Saya selalu mengajarkan anak saya untuk selalu disiplin dan terus tanggung jawab.
Foto : Bowo Susilo
Ketiga kisah perempuan hebat ini mencerminkan bahwa, biarpun berkuasa atau punya pekerjaan yang bagus, tapi tetap harus patuh terhadap suami dan tentunya mengutamakan keluarga untuk segala-galanya.
ADVERTISEMENT
Nah di Film Long Shot ini pun bercerita soal kuasa perempuan dan politik serta cinta. Film ini mengisahkan tentang kehidupan Charlotte Field yang memiliki profesi sebagai Menteri Luar Negeri Amerika. Charlotte adalah perempuan yang pintar, pekerja keras, dan pantang menyerah, serta cantik. Tak heran jika banyak yang tertarik dengannya.
Karirnya sebagai Menteri Luar Negeri terus melejit dan memiliki prestasi yang cukup baik. Dan akhirnya beliau pun dicalonkan untuk menjadi Presiden wanita pertama di Amerika. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi Charlotte untuk bisa meraih kesuksesannya didunia politik.
Namun siapa sangka, seorang menteri sekaligus calon presiden wanita satu-satunya di Amerika, menjalin kisah asmara dengan Fred Flarsky yang hanyalah seorang jurnalis. Tentu kehidupannya pun sangat berbeda bukan. Namun itulah yang dikisahkan di Film ini. Ternyata Fred sudah kenal dengan Charlotte sejak kecil. Dan ternyata, Charlotte lah yang selalu mengajari Fred waktu kecil dan suka bermain bersama.
ADVERTISEMENT
Fred terkenal dengan karakter yang idealisme, hingga suatu ketika dia dipecat dari pekerjaannya dan menjadi pengangguran. Sejak menjadi pengangguran inilah, yang mempertemukan Fred dan Charlotte disebuah pesta. Hingga akhirnya saling ngobrol satu sama lain. Fred pun akhirnya dipanggil untuk menjadi tim pemenangan pencalonannya Charlotte sebagai presiden Amerika.
Dari sinilah kisah cintanya mulai timbul satu sama lain. Banyak terjadi konflik antara keduanya, apakah Charlotte akan bisa mencapai puncak karirnya didunia politi? Teman-teman silahkan nonton filmnya ya :)
Oiya Film ini untuk usia 17 tahun keatas ya. Banyak adegan-adegan yang tidak biasa hehe. Kalau masih dibawah umur 17 tahun, saya saranin jangan nonton dulu hehe.
Yang jelas filmnya bagus, banyak kekonyolan di kisah film ini. Banyak juga cerita cinta yang sangat romantis. Dan banyak banget ilmu pengetahuan yang bisa didapat dari film ini.
ADVERTISEMENT
Film ini membuktikan bahwa, perempuan bisa berkarya sampai berada dititik puncak sekalipun. Dan yang pasti Charlotte sangat menginspirasi bagi kaum perempuan.
Selamat nonton bersama teman-teman ya. Karena nonton bareng teman-teman akan lebih seru dan bisa tertawa bareng-bareng hehe.
Oiya kalau bisa saat nonton film ini sesudah buka puasa ya hehe :)