Konten dari Pengguna

Julukan ‘Brawl Server’ Bagi MPL ID: Diantara Hinaan atau Motivasi untuk Bangkit

Brian Susatyo
Mahasiswa S1 Fakultas Hukum Universitas Airlangga
6 Januari 2025 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Brian Susatyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Turnamen Internasional (generated by ChatGPT Imange Generator)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Turnamen Internasional (generated by ChatGPT Imange Generator)
ADVERTISEMENT
Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia (MPL ID), salah satu liga e-sports terbesar di Tanah Air, belakangan ini kembali menjadi sorotan. Sebutan “Brawl Server” yang kerap dilekatkan kepada MPL ID oleh komunitas internasional, kini semakin sering terdengar. Julukan tersebut merujuk pada gaya bermain tim-tim Indonesia yang dinilai terlalu sering melakukan team fight secara terus menerus dan lemah dalam strategi makro dan penguasaan objektif.
ADVERTISEMENT
Julukan "Brawl Server" pertama kali muncul dari pernyataan Coach Bonchan, pelatih tim Filipina Blacklist International. Dalam sebuah wawancara, ia mengatakan, "Saya pikir tim Indonesia sangat perlu untuk meningkatkan makro-nya, karena setiap saya menonton MPL ID sering kali mereka seperti bermain brawl." Pernyataan ini mencerminkan pandangan bahwa gaya bermain tim-tim Indonesia cenderung terlalu fokus pada team fight, sehingga dinilai kurang efektif dalam penguasaan makro dan strategi team fight, yang menjadi kekuatan utama tim Filipina.
Komunitas Mobile Legends, khususnya di Filipina, semakin memperkuat stigma ini dengan secara konsisten menyebut tim Indonesia sebagai “Brawl Server.” Hal ini terlihat jelas di berbagai forum diskusi dan media sosial, di mana komentar-komentar yang merujuk pada gaya bermain tim MPL ID sering kali bernada merendahkan. Bagi mereka, julukan tersebut menggambarkan permainan yang dianggap terlalu agresif tanpa memperhatikan aspek strategi jangka panjang. Namun, pandangan ini juga memicu perdebatan di kalangan komunitas internasional, terutama terkait perbedaan gaya bermain antara region.
ADVERTISEMENT
Pendapat para pro player dan coach Indonesia pun turut menambah perspektif terhadap isu ini. Salah satu pemain profesional, Baloyskie, menyampaikan bahwa julukan tersebut seharusnya menjadi bahan evaluasi, bukan sekadar kritik. “Menurut saya, istilah brawl server itu datang karena tim MPL ID memang bermain lebih agresif. Tetapi, ini juga menunjukkan keberanian dan kemampuan mekanik yang tinggi dari pemain Indonesia. Kita hanya perlu mengimbanginya dengan strategi makro yang lebih baik,” ujarnya dalam sebuah wawancara dengan One Esports. Pendapat serupa juga disampaikan oleh beberapa pelatih yang menekankan pentingnya keseimbangan antara mekanik individu dan strategi tim secara keseluruhan.
Pada akhirnya, julukan “Brawl Server” bisa menjadi cambuk bagi MPL ID untuk terus berkembang. Tim-tim Indonesia seharusnya melihat kritik ini sebagai peluang untuk memperbaiki kelemahan dan menunjukkan potensi besar yang mereka miliki. Sebagai pendukung, kita tidak seharusnya larut dalam ejekan atau kritik negatif. Sebaliknya, dukungan penuh dari komunitas e-sports Tanah Air sangat diperlukan agar MPL ID dapat terus bersinar di kancah internasional.
ADVERTISEMENT