Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Peran Partai Politik dan Strategi Koalisi dalam Pemilu 2024
22 Juni 2023 8:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Febrianti Nur Qothimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, partai politik memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pemilu. Salah satu unsur yang memiliki peran besar krusial dalam politik adalah Partai Politik.
ADVERTISEMENT
Partai politik merupakan wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mengenai pengelolaan negara. Partai politik tidak hanya memiliki tanggung jawab yang besar dalam mencalonkan kandidat dan merumuskan platform politik, tetapi juga berperan dalam memobilisasi pemilih, mendorong dan mengawasi kebijakan publik, dan menjaga stabilitas serta keamanan nasional.
Pada pemilihan umum, biasanya partai politik membentuk sebuah koalisi sebagai strategi untuk memperkuat peluang mereka. Koalisi adalah sebuah aliansi atau gabungan dari beberapa partai politik yang bekerja sama untuk mencapai tujuan politik secara bersama-sama.
Dengan adanya koalisi, dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi partai-partai politik dalam memenangkan pemilu atau memperoleh dukungan politik.
Pada saat ini, terdapat dua koalisi yang telah terbentuk. Pertama, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berpartisipasi dalam pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Koalisi ini melibatkan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kedua, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang melibatkan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum memberi tahu nama kandidat calon presiden 2024. Hal tersebut merupakan salah satu strategi politik. Sebelumnya, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah melakukan tahapan awal menuju tahapan akhir.
Pertama, pada tanggal 12 mei 2022, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) melakukan pertemuan bersama para ketua umum yang dilakukan di Rumah Heritage Menteng, Jakarta.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh tiga ketua umum dari partai politik yang tergabung yakni, Airlangga Hartarto dari Partai Golkar, Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan Suharso Monoarfa dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kedua, pada tanggal 4 juni 2022, mereka melakukan Silaturahmi Nasional (Silatnas) di Kawasan Pelataran Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan ini, mereka membahas mengenai calon kandidat presiden.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka juga menandatangani nota kesepahaman terkait dibentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Airlangga dari Partai Golkar mengatakan bahwa salah satu poin dari kerja sama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) adalah upaya untuk menghindari adanya polarisasi tajam di dalam masyarakat yang disebabkan oleh persaingan politik sebelum atau sesudah pemilu dengan berfokus pada kepentingan utama yakni, rakyat.
Ketiga, pada tanggal 14 agustus 2022, mereka mengadakan peluncuran visi dan misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dilakukan di Surabaya.
Airlangga mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami ketidakpastian geo-politik dan situasi ekonomi global yang tidak menentu sehingga Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ingin membawa Indonesia berada pada negara dengan berpenghasilan menengah ke atas menjadi negara maju yang berpendapatan tinggi.
Secara singkat, visi dan misi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) adalah menawarkan sebuah program yakni, Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).
ADVERTISEMENT
Dapat dilihat, partai politik dan strategi koalisi merupakan elemen penting dari proses demokrasi. Visi dan misi dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki komitmen yang cukup kuat mengenai Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).
Program tersebut memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian negara. Dengan adanya Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN), diharapkan dapat memulihkan ekonomi pasca pandemi COVID-19 dan memberikan kesadaran betapa pentingnya untuk meningkatkan daya saing Indonesia.