Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Makan Seafood Mewah tapi Murah di Pantai Jimbaran
15 Juni 2022 15:10 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Brigita Talentiana M tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bali memang menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang masif dikunjungi oleh wisatawan. Terlebih, penurunan penyebaran angka Covid-19 berpengaruh besar terhadap kembalinya aktivitas wisata di Bali yang sempat “mati” dalam beberapa saat. Jimbaran, sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali terkenal dengan kuliner lautnya. Siapa yang tidak tertarik melihat indahnya matahari terbenam, ditemani angin sepoi-sepoi pantai, deburan ombak, dan makan seafood fancy di pinggir pantai dengan lampu-lampu kuning redup ditambah lilin yang menghiasi meja serta bangku-bangku yang berhias kain warna putih seperti pesta malam? Mendengarnya saja sudah bisa merasakan keeksklusifan dari momen tersebut. Ya, ada cara tersendiri untuk menikmati keeksklusifan nan ‘mewah’ yang dirasa ‘mahal’ ini.
ADVERTISEMENT
Penulis bersama 5 teman lainnya berkesempatan untuk berlibur di Bali pada akhir November 2021. Pantai Jimbaran menjadi salah satu atraksi wisata yang dikunjungi selama liburan. Makan seafood di Jimbaran dengan segala pesona yang ditawarkan memang terkenal mahal bahkan jutaan rupiah pun dapat dihabiskan untuk beberapa porsi saja. Akan tetapi, berbelanja di Pasar Kedonganan menjadi solusi untuk meminimalisir pengeluaran tanpa harus mengorbankan pengalaman eksklusif yang didapatkan. Oh ya, hampir semua restoran yang berjajar di tepi Pantai Jimbaran menawarkan jasa memasak. Oleh sebab itu, orang-orang yang datang mencicipi kuliner dan keindahan pantai, dapat membeli terlebih dahulu bahan mentah, kemudian meminta restoran untuk memasaknya. Pembelian seafood mentah dapat dilakukan di Pasar Kedonganan yang terletak di paling ujung utara.
ADVERTISEMENT
Masuk ke wilayah Pasar Kedonganan, akan dijumpai warung-warung yang berada di sekitar menawarkan jasa memasak dan bakar seafood. Warung-warung ini terlihat sederhana, tetapi tetap ramai dikunjungi. Bau amis dari binatang khas laut sangat terasa ketika memasuki pasar ini. Jalanan yang becek bekas tumpahan air dari ikan dan seafood pun membuat kita harus lebih berhati-hati lagi. Satu per satu pedagang ramai menawarkan hasil tangkapan laut yang dimiliki. Teriakan harga satu dengan yang lain pun saling bersaut-sautan. Lapak dari keramik dengan jalan yang sempit dihiasi ember-ember yang penuh dengan segala jenis binatang laut di sisi kanan dan kiri. Pedagang saling menyapa dan mengajak orang-orang untuk mampir ke lapaknya. Ada yang menjual kepiting dari ukuran kecil hingga besar, lobster, kerang, oyster, udang, ikan dari berbagai jenis yang ukurannya beraneka ragam, dan berbagai hasil laut lainnya. Sapaan ramah, ocehan, dan candaan selalu terdengar dari penjual setiap lorong. Setelah banyak berpikir, melakukan tawar menawar harga, kami mendapatkan berbagai jenis hasil laut dengan harga yang terjangkau. Harga ½ kg udang ukuran sedang dipatok sebesar Rp40.000,00; 1 kg kepiting dihargai Rp100.000,00; ½ kg cumi sebesar Rp35.000,00; dan ¼ kg oyster seharga Rp16.000,00. Jika dihitung, total harga yang kami keluarkan untuk membeli seafood mentah tersebut kurang dari Rp200.000,00.
ADVERTISEMENT
Tidak cukup sampai di situ, kami keluar dari pasar untuk menuju restoran. Secara acak, pilihan kami jatuh kepada New Dewata Cafe. Kami masuk ke restoran ini, menyerahkan bahan mentah yang telah kami beli, dan memesan hidangan untuk mengisi perut lapar kami. Untuk restorannya sendiri, selayaknya restoran yang ada di tepi Pantai Jimbaran, dengan set meja dan kursi berkain untuk bersama-sama, lampu redup tetapi cukup untuk menyinari, ditambah dengan suara ombak yang menderu masuk ke telinga, birunya laut, dan cahaya jingga senja dari ufuk barat. Kami duduk menikmati suasana sembari mendengar gonggongan anjing berpita yang berlarian di tepi pantai. Tak selang berapa lama, pesanan kami datang. Kepiting asam manis yang tampak berwarna oranye segar menghiasi meja kami. Udang mentega berukuran sedang terpampang rapi sangat menggiurkan. Memang selera orang Indonesia, oyster dengan sambal dan lemon pun turut hadir menemani makan malam kami. Belum lagi, cumi goreng tepung kriuk dan kangkung balacan menambah selera makan untuk malam ini.
Dari rasa, tentu tidak diragukan lagi. Aroma wangi rempah dan bumbu dari seafood segar yang dimasak merasuk hidung dan menggiurkan. Satu per satu kami mengambil nasi untuk mencicipi hidangan malam hari. Suara ‘kletak’ terdengar saat salah satu teman membuka cangkang kepiting. Daging yang lembut, rasa yang tidak terlalu manis, tidak terlalu asam, semua bumbu pas menjadi satu, langsung diterima oleh lidah. Oyster yang sedikit pedas ditambah dengan asamnya lemon menjadi satu kesatuan yang nikmat untuk mengisi perut. Kriuknya cumi-cumi yang digoreng tepung dengan rasa yang gurih serta kangkung yang pedas menjadi pelengkap di malam hari ini. Meskipun memasaknya cenderung cepat, piring yang digunakan juga biasa saja, tetapi tidak ada yang kurang untuk rasa makanan. Harga jasa memasak yang kami dapatkan waktu itu sebesar Rp25.000,00 per jenis sehingga kami mengeluarkan Rp100.000,00 untuk memasak 4 jenis seafood. Kemudian, dengan biaya Rp70.000,00, kami bisa mendapatkan nasi satu bakul, 1 porsi kangkung, dan 6 air mineral kemasan 600 ml. Untuk porsi 6 orang, makanan yang kami pesan sangat cukup bahkan berlebih. Dilihat dari nilai dan apa yang didapatkan, harga sekitar Rp63.000,00 per orang tidaklah mahal untuk bisa makan sepuasnya di pinggir Pantai Jimbaran.
ADVERTISEMENT
Ya, mencicipi hidangan seafood dengan rasa enak yang dianggap “mewah” di tepi Pantai Jimbaran tidak selalu mahal seperti yang dibayangkan. Tidak ada rasa yang kurang dalam kuliner malam ini. Indahnya pemandangan turut menggugah selera dan mood. Sayang sekali, di sepanjang area restoran, banyak meja-meja bekas sisa makanan yang belum dibersihkan. Belum lagi, area sepanjang pantai nampak kotor—banyak sampah berserakan. Meskipun tidak mengurangi kepuasan dari makan seafood di pantai pada malam ini, tetapi kebersihan yang selalu dijaga akan menambah tingkat kenyamanan pengunjung.