Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Bagaimana Pola Asuh Orang Tua Mempengaruhi Karakter Anak?
21 Januari 2023 9:50 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari BRIGITTA NOVERINA PUTERI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tentu kita semua tahu bahwa pertama kalinya anak merasakan pendidikan adalah dari orang tua. Menurut ahli Hurlock, orang tua adalah orang dewasa yang membawa anaknya menuju dewasa terutama di masa perkembangan. Orang tua sangat penting dan membantu dalam perkembangan karakter anak karena ketika sebelum anak masuk ke lingkungan sekolah, lingkungan keluarga lah yang awal mulanya mendidik karakter anak. Jadi, orang tua bukan hanya mengajarkan anak merangkak, berjalan, dan berbicara melainkan juga mendidik karakter anak.
ADVERTISEMENT
Anak akan meniru karakter yang dilakukan oleh orang tua seperti mereka lihat. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh menyepelekan atau melewatkan pendidikan karakter bagi anak-anak mereka. Orang tua juga harus hati-hati dalam melakukan sesuatu ataupun berbicara di depan anak. Hal ini karena anak akan cepat meniru dan menganggap yang dilakukan oleh orang tuanya itu baik dan benar, sehingga akan mempengaruhi karakternya di masa depan. Jadi, sudah pasti dong orang tua harus menjadi teladan anak.
Ada alasan kuat mengapa orang tua harus bijak dalam pengasuhan anak. Hal ini karena 20% karakter anak sudah muncul secara alami sejak mereka lahir, sedangkan 80% karakter anak akan terbentuk menurut pola asuh orang tua. Contoh pembentukan karakter yang bisa dilakukan orang tua adalah, ketika anak berbuat salah dalam berucap atau bertindak, maka harus diberitahu langsung dengan tegas bahwa yang dilakukan itu salah atau tidak sopan dan memberi larangan untuk tidak mengulangi hal yang sama.
ADVERTISEMENT
Ketegasan orang tua dalam pengasuhan anak juga sangat diperlukan karena memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sikap maupun kebiasaan. Namun perlu diingat dalam konsep ini ketegasan tidak boleh disamakan dengan melakukan kekerasan. Pada saat melakukan ketegasan harus dibarengi dengan nasihat sesuai dengan umur anak supaya dapat memahami dan bukan hanya itu saja melainkan juga sesuai dengan nilai moral, nilai sosial, dan nilai agama.
Jenis pola asuh memiliki sisi negatif dan juga ada sisi positif, orang tua harus pintar dalam pemilihan pola asuh anak supaya tidak salah. Beberapa jenis-jenis pola asuh, yaitu:
1. Otoriter
Pola asuh ini memiliki karakter otoriter. Pola asuh otoriter dapat membentuk seorang anak yang memiliki karakter yang disiplin dan patuh. Tapi disayangkan, orang tua yang pola asuh otoriter itu tidak mendengar pendapat dari anak sehingga anak tidak terbiasa dalam mengambil keputusan sendiri.
ADVERTISEMENT
2. Permisif
Pola asuh orang tua cenderung mengikuti keinginan anak yang disebut memanjakan anak. Orang tua menjadi teman baik anak karena memberi kehangatan, perhatian, dan ada interaksi yang baik. Karakter yang akan terbentuk yaitu kreatif, tapi kalau keinginan tidak terpenuhi akan marah besar.
3. Cuek
Peran orang tua dalam membentuk karakter sangat kecil karena mereka membiarkan berkembang sendiri begitu saja. Pola asuh ini tidak baik untuk mendidik karakter anak, mereka hanya mementingkan fisik dasar anak dan tidak melakukan kebutuhan emosional anak. Pola asuh cuek karena ada sesuatu hal seperti orang tua sibuk dengan dunia kerja. Maka anak akan menimbulkan karakter tidak dapat mengontrol diri, tidak percaya diri, dan tidak dapat mengontrol emosi.
ADVERTISEMENT
4. Demokratis
Jenis pola asuh ini sangat ideal karena seimbang dengan kemauan orang tua yang dibarengi respon yang tinggi ke anak. Orang tua memberi batasan dan hukuman yang tidak berubah ketika batasan itu dilanggar. Hukum yang diberi orang tua sudah melalui persetujuan anak sehingga ketika anak melanggar tidak timbul amarah. Jika pola asuh ini diterapkan ke anak maka akan memiliki karakter yang seimbang yaitu bisa mengambil keputusan, ada rasa percaya diri, dan kreatif.
Dari pemilihan pola asuh anak akan menimbulkan pendidikan yang berkualitas karena seorang anak sudah memiliki karakter yang baik. Seorang anak yang memiliki pendidikan berkualitas bukan hanya dari pengetahuannya saja tapi juga dari karakternya. Disarankan orang tua harus benar dalam pemilihan pola asuh anak supaya karakter yang terbentuk itu baik dan pola asuh orang tua akan disebut sangat berkualitas. Sehingga timbul rasa senang dari orang tua maupun anak.
ADVERTISEMENT