Penggunaan Arduino Uno R3 sebagai Alat Pengukur Kelembapan Tanah di Desa Muneng

Penyerahan Poster dan alat pengukur kelembapan tanah kepada Ketua Kelompok Tani Dusun Bendo di Desa Muneng, Kec. Pakis, Kab. Magelang.

Briliana Aura Safitri atau kerap disapa Nara (21), mahasiswa Teknik Industri Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam Tim II KKN 2023/2024, telah melaksanakan program monodisiplin berupa pembuatan alat pendeteksi kelembapan tanah menggunakan Arduino Uno R3 bagi kelompok tani di Dusun Bendo, Desa Muneng, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Program ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi dan pengetahuan internet of things (IOT) atau pemrograman dalam bidang pertanian. Tujuan yang disasar adalah untuk membantu petani dalam memantau kondisi tanah secara real-time sehingga dapat meningkatkan efisiensi sistem irigasi dan produktivitas pertanian.

Teknologi yang Digunakan

Alat pendeteksi kelembapan tanah yang dirakit oleh Nara menggunakan Arduino Uno R3 sebagai pengendali utama, yang dilengkapi dengan sensor kelembapan tanah. Sensor ini mampu mendeteksi kadar air di dalam tanah dan mengirimkan data yang diterima tersebut ke Arduino untuk diolah. Hasil pengukuran kemudian ditampilkan pada layar LCD sehingga petani dapat memantau kondisi tanah dengan mudah.

Alat dan Bahan:

• Arduino Uno R3

• Sensor Kelembapan Tanah

• Kabel Jumper

• Kabel USB

• LCD 16x2

• I2C

• Kabel Jack DC

• Klip Baterai

• Baterai 9V

Petunjuk Penggunaan:

Cara penggunaan alat pengukuran kelembapan tanah ini, yaitu dengan menancapkan batang elektrode atau probe ke tanah sedalam 5 cm. Kemudian, hasil kelembapan tanah akan muncul pada layar LCD, dengan rentang mulai dari 0 hingga 1023. Penjelasan rentang nilai kelembapan tanah yang terpampang pada layar, yaitu

1. Tanah Kering

Tanah termasuk kategori kering, apabila nilai kelembapan pada layar LCD yang muncul sebesar > 700.

2. Tanah Normal

Tanah termasuk kategori normal, apabila nilai kelembapan pada layar LCD yang muncul sebesar 350 < ... < 700 atau berada di antara kisaran 350 dan 700.

3. Tanah Lembap

Tanah termasuk kategori lembap, apabila nilai kelembapan pada layar LCD yang muncul sebesar < 350.

Pelaksanaan Program

Pemaparan alat dan cara penggunaan alat pengukur kelembapan tanah kepada Kelompok Tani Dusun Bendo yang bertempat di Rumah Ketua Kelompok Tani.

Pada tanggal 4 Agustus 2024, Nara bersama tim mengadakan program perkenalan alat ini di rumah Ketua Kelompok Tani Dusun Bendo, Desa Muneng. Program perkenalan tersebut mencakup penjelasan tentang cara kerja alat, demonstrasi penggunaan, serta sesi tanya jawab untuk memastikan petani memahami cara mengoperasikan alat tersebut.

Diharapkan, setelah penerapan alat pendeteksi kelembapan tanah, kelompok tani di Dusun Bendo mampu merasakan berbagai manfaat berikut.

1. Efisiensi Irigasi: Petani dapat menentukan waktu yang tepat untuk menyiram tanaman sehingga mampu menghemat penggunaan air.

2. Peningkatan Produktivitas: Dengan kondisi tanah yang terpantau dengan baik, tanaman dapat tumbuh secara lebih optimal.

3. Pengurangan Risiko Kekeringan: Alat ini membantu petani mengantisipasi kondisi tanah yang kering sehingga dapat mencegah secara lebih awal.

Pun diharapkan program ini dapat dijalankan secara berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya agar memanfaatkan teknologi dalam pertanian. Pemanfaatan teknologi lainnya yang dapat diterapkan dalam bidang pertanian, yaitu pengukuran pH tanah, sistem penyiraman otomatis dan terintegrasi, serta pengukuran kadar nutrisi dalam tanah.