Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bencana Alam Sebagai Peringatan Bagi Manusia
13 Desember 2022 19:29 WIB
Tulisan dari Sapriadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bencana tidak akan terjadi tanpa izin dan kehendak Allah bagi umat manusia. Bencana terkadang datang kepada manusia sebagai ujian iman dan ada juga bencana yang datang sebagai cobaan dan peringatan kiamat bagi umat manusia.
ADVERTISEMENT
Jika ada 3 makna bencana dalam kehidupan manusia. Yakni, musibah sebagai ujian iman, musibah oleh tangan manusia, dan musibah sebagai peringatan atau azab.
Berikut 3 Makna Musibah Bencana Alam Dimuka Bumi Ini
1. Musibah Sebagai Ujian Keimanan
Allah swt. Berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat [155-157] yang artinya:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." [155].
"Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun"(seusngguhnya kami milik Allah dan sesunnguhnya kami sedang menuju kemabali kepada-Nya)." [156].
"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." [157]. (QS: Al-baqarah : 155-157).
ADVERTISEMENT
Bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir dan bencana alam lainnya yang terjadi atas izin Allah swt. Semata-mata merupakan ujian bagi orang beriman.
Karena dengan begitu manusia yang mengaku beriman kepada Allah akan diuji sebatas kemampuan dan keimanannya, sehingga berhasil menghadapi ujian dari Allah swt. Terkadang banyak yang tidak kuat dengan ujian Allah padahal ujian dari Allah itu hanya sementara, ujian itu semata-mata untuk menguji keimanan seorang hamba.
2. Musibah Sebagai Sebab Ulah Tangan Manusia Sendiri.
Musibah seperti banjir dan tanah longsong berdampak besar karena ulah tangan manusia sendiri.
Seperti yang dikatakan Allah swt. dalam Al-Qur’an surah Ar-Rum ayat 41 yang artinya:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS: Ar-Rum: 41)
ADVERTISEMENT
Terkadang bencana alam yang terjadi diperbolehkan oleh Tuhan, karena Tuhan ingin memberikan akibat perbuatannya terhadap manusia sebagai bentuk teguran agar kita sebagai manusia tetap menjaga lingkungan dan kembali ke jalan yang benar.
3. Bencana Sebagai Peringatan Atau Hukuman
Bencana alam sering terjadi sekarang dan bahkan juga sebelum kita, sebagai akibat dari dosa besar yang dilakukan oleh manusia dan kelompok masyarakat sebagai bentuk teguran, peringatan dan hukuman bagi pelakunya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia bukan berarti azab. Bencana alam dapat dimaknai sebagai peringatan bagi umat manusia.
"Kita harus mampu membedakan bencana, karena bencana ada yang murni karena bencana alam, ada bencana yang terjadi karena campur tangan manusia. Seperti banjir, kebakaran hutan, itu kan ada unsur tangan manusia dalam tata kelola alam," kata Kiai Miftah saat dihubungi Republika, Kamis (8/12/2022).
ADVERTISEMENT
Allah swt. Berfirman didalam Al-Qur’an surah Al-Ankabut ayat 40 yang artinya:
“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS: Al-Ankabut: 40).
Musibah bencana alam sering terjadi bahkan banyak terjadi baik sekarang maupun orang-orang terdahulu sebelum kita, akibat dari perbuatan dosa besar yang dilakukan oleh dirinya dan kelompok masyarakat sebagai bentuk teguran, peringatan dan azab bagi pelakunya.
ADVERTISEMENT
Kita baca sejarah bagaimana Allah SWT, menghukum umat nabi Luth dengan hujan batu dan gempa bumi, yang melakukan perbuatan dosa (homoseks), umat nabi Nuh as, dan keluarga di tenggelamkan oleh Allah dengan air bah. Ini semua kuasa Allah SWT.