SEJATINYA Festival Kopi Temanggung!

Buatan Eyang
Buatan Eyang, coffee dan roastery. Berkat mereka yang sepenuh hati memetik ceri kopi hingga menyajikannya dalam bentuk sajian nikmat. IG: @buataneyang
Konten dari Pengguna
24 Oktober 2017 12:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Buatan Eyang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
SEJATINYA Festival Kopi Temanggung!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Secangkir kopi bisa membaurkan suasana bagi para penikmatnya. Mungkin ada juga yang tak menyukai kopi, tapi setidaknya mereka akan ikut meminumnya walau satu atau dua seruput saja. Kopi ibarat medium kesekian untuk membuat suasana obrolan kian akrab.
ADVERTISEMENT
Begitu yang terlihat di Festival Kopi Temanggung 20-22 Oktober 2017. Para petani kopi dan pengusaha kopi berani mengajukan lapak mereka di festival yang diadakan di Gedung Pemuda, Temanggung, Jawa Tengah. Meski harga sewa tenda selama tiga hari senilai Rp 1juta, tapi event yang diadakan tiga hari ini betul-betul membayar keringat para pegiat kopi.
SEJATINYA Festival Kopi Temanggung! (1)
zoom-in-whitePerbesar
Tiga petani yang kutemui saat event 'IKKI Loh' Festival Kopi di The Breeze, Pak Mus, Pak Parwadi, dan Pak Sarwandi, pada akhir September silam begitu ceria di festival ini. Sekadar bersalaman dan bertukar sapa, mereka betul sumringah bahagia menerima kedatangan kami yang mau icip-icip kopi di Festival Kopi Temanggung. Kami ingat ekspresi kecewa mereka kala terlantar di The Breeze dengan berpuluh-puluh kilogram kopi green bean yang mereka bawa dari tempat asalnya. Meski gratis, tapi tak ada yang membayar peluh mereka di festival BSD tersebut. Walau pada akhirnya ada titisan malaikat yang datang dan memborong kopi mereka di detik-detik terakhir.
SEJATINYA Festival Kopi Temanggung! (2)
zoom-in-whitePerbesar
INI LOH FESTIVAL yang sejatinya! Usah disangka, animo pengunjung di Festival Kopi Temanggung ini lebih besar dibandingkan di BSD. Terutama di malam hari, sekitar 30 stan yang berjejer mengelilingi lapangan area festival ramai pengunjung.
ADVERTISEMENT
Tak hanya stan kopi saja yang bertengger di sana, tetapi stan nasi tuna, es krim kopi, aksesori gelang kopi, dan bahkan kerajinan kain kopi juga memamerkan jajaan mereka.
Tak heran, hampir seluruh stan laris manis dengan hasil yang manis. Sekadar keliling bertanya, rata-rata penjualan mereka per hari dalam festival tersebut sekira Rp 3juta - Rp 5juta! Bayangkan, 30an stan di sana dan dikalikan dengan hasil penjualan selama tiga hari. Ada begitu banyak jumlah uang yang berputar di sana.
SEJATINYA Festival Kopi Temanggung! (3)
zoom-in-whitePerbesar
INI LOH FESTIVAL kopi yang sesungguhnya! Kami turut bahagia dan senang mendengar kabar gembira ini. Karena kedua pihak sama-sama diuntungkan.
Apakah cuma warga Temanggung saja yang datang? Tidak juga kok. Berdasarkan obrolan kami dengan Denden Sofiudin, peserta Festival Kopi Temanggung pemilik stan Rumah Kopi Temanggung, ternyata para peminat kopi datang dari Magelang, Yogyakarta, Semarang, Solo, Salatiga, Wonosobo. Bahkan, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang. Ada pula tamu dari Eropa yang turut menikmati keramaian festival ini.
ADVERTISEMENT
Acara ini disemarakkan oleh band-band lokal yang menyenandungkan lagu di dalam acara, kontes membuat kopi, maupun pemutaran film Gerobak Daring.
Ini tahun ketiga Festival Kopi Temanggung diadakan. Bagi kalian yang nyesel banget enggak datang ke acara ini, nantikan tahun depan yuk! Salam kopi Indonesia!
Buatan Eyang | mnd