Pentingnya Rebalancing Portofolio Bagi Investor

Budi Prasetyo S
Anggota KMRS, Alumni PPIH Arab Saudi 2023
Konten dari Pengguna
2 Maret 2023 19:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Budi Prasetyo S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: unsplash.com image can be used for free for both commercial and personal uses
zoom-in-whitePerbesar
sumber: unsplash.com image can be used for free for both commercial and personal uses
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rebalancing portofolio adalah suatu strategi investasi yang dilakukan dengan cara membeli atau menjual aset dalam portofolio agar proporsi aset dalam portofolio kembali seimbang sesuai dengan target alokasi aset yang diinginkan. Atau bisa diartikan juga bahwa rebalancing portofolio adalah tindakan untuk mengatur kembali persentase masing-masing jenis investasi dalam portofolio.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang perlu dilakukan adalah dengan mengatur kembali alokasi aset dalam kelas aset tertentu, seperti saham, obligasi, emas, properti, dan sebagainya.
Rebalancing portofolio diperlukan sebagai bagian dari meminimalisir risiko, dengan melakukan rebalancing portofolio dan kelas aset secara berkala dapat membantu investor untuk mengurangi risiko investasi. Misalnya, jika investor memilih mengalokasikan 30% dari portofolio pada saham 50% pada obligasi dan 20% pada properti, ketika terjadi kenaikan atau penurunan performa imbal hasil dari kelas aset bersangkutan maka investor dapat menjual diantara aset yang tidak optimal dan kemudian masuk kembali kepada aset yang memberikan imbal hasil optimal. Dengan begitu, risiko yang ditimbulkan oleh aset yang terlalu banyak pada satu jenis investasi dapat dikurangi.
ADVERTISEMENT
Waktu yang tepat untuk melakukan rebalancing portofolio dan kelas aset tergantung pada strategi investasi dan toleransi risiko investor. Namun, secara umum, investor dapat melakukan rebalancing setiap enam bulan atau satu tahun. Jika ada perubahan signifikan pada pasar atau profil risiko investor, investor juga dapat melakukan rebalancing lebih sering.
Perlu juga diingat bahwa rebalancing portofolio dan kelas aset tidak selalu berarti menjual aset yang sedang naik dan membeli aset yang sedang turun. Hal ini karena aset yang sedang naik dapat terus naik dan aset yang sedang turun dapat terus turun. Sebaliknya, rebalancing dilakukan untuk mengembalikan portofolio ke alokasi aset yang sesuai dengan target investasi jangka panjang.
Sebelum melakukan rebalancing portofolio dan kelas aset, investor perlu menentukan target alokasi aset jangka panjang terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk memudahkan investor dalam menentukan proporsi masing-masing aset dalam portofolio.
ADVERTISEMENT
Bisa kita simpulkan bahwa rebalancing portofolio adalah suatu strategi investasi yang penting untuk dilakukan oleh investor. Melakukan rebalancing portofolio secara berkala dapat membantu investor untuk mengurangi risiko investasi, meningkatkan kinerja portofolio. Namun, waktu yang tepat untuk melakukan rebalancing tergantung pada strategi investasi dan toleransi risiko dari investor. Oleh karena itu, investor perlu menentukan target alokasi aset jangka panjang dan mengevaluasi portofolio secara teratur untuk melakukan rebalancing portofolio dengan tepat.
-2023-