Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Pemberdayaan SHG: Edukasi Strategi Pengelolaan Pesanan dengan Order Management
11 Februari 2025 6:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Bagas Eko Budiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Kateguhan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo - KKN Tim I Universitas Diponegoro 2024/2025 melaksanakan program kerja multidisiplin 1 yang berkolaborasi dengan Kelompok Difabel dan Karang Taruna Desa Kateguhan, dengan mengusung tema "Pembuatan dan Penjualan Kerajinan Tangan Berupa Aksesori dari Manik-Manik". Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Februari 2025 di salah satu rumah koordinator Self-Help Group (SHG) atau Kelompok Difabel Desa Kateguhan, yaitu Ibu Dora.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini berfokus pada pengenalan dan pelatihan strategi pengelolaan pesanan dengan sistem order management, yang bertujuan untuk membantu kedua kelompok tersebut dalam meningkatkan kemampuan manajerial dan memberdayakan mereka dalam menjalankan usaha.
Bagi kelompok difabel dan Karang Taruna yang memiliki potensi untuk mengembangkan usaha bersama, memahami cara mengelola pesanan dengan efektif dan efisien dapat meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan usaha mereka.
Kegiatan diawali dengan pemaparan dan memperkenalkan modul pembuatan, demonstrasi praktik, metode penjualan, pembuatan katalog, sampai ke proses menerima pesanan.
Kolaborasi antara kelompok difabel dan Karang Taruna memberikan dampak positif. Selain melatih keterampilan baru, program ini juga membangun rasa percaya diri dan semangat untuk berkarya. Peserta difabel, yang selama ini mungkin terbatas dalam hal kesempatan kerja, kini memiliki ruang untuk menunjukkan kreativitas mereka. Begitu pula dengan anggota Karang Taruna yang dapat memperluas jejaring dan meningkatkan kemampuan kewirausahaan mereka.
ADVERTISEMENT
Program ini pun diharapkan bisa menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai komunitas lainnya, memberikan inspirasi bagi pemberdayaan kelompok difabel dan pemuda di seluruh Indonesia.