Konten dari Pengguna

Penatalaksanaan DBD Melalui Edukasi dengan Pendekatan Family-centered Care

Bagas Eko Budiawan
Saya merupakan mahasiswa Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Saya mempunyai minat dalam tulisan.
10 Februari 2025 20:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bagas Eko Budiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Desa Kateguhan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo - KKN Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2024/2025 melaksanakan kegiatan pemberian edukasi kesehatan kepada tim penggerak PKK Desa Kateguhan pada hari Kamis, 30 Januari 2025. Tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue (DBD).
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan hasil pengkajian epidemiologi, ditemukan bahwa angka kejadian DBD di Desa Kateguhan masih tinggi. Oleh karena itu, kami ingin memberikan pemahaman tentang DBD kepada masyarakat," ujar pemilik program, Bagas Eko Budiawan.
DBD, yang disebabkan oleh infeksi virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, telah menjadi salah satu penyakit endemis yang mempengaruhi banyak wilayah di Indonesia. Penanganan DBD yang efektif tidak hanya memerlukan penanganan medis, tetapi juga dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar.
Foto Pelaksanaan Edukasi Mengenai Penatalaksanaan DBD di Balai Desa Kateguhan. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Kegiatan diawali dengan penyampaian materi seputar DBD, mulai dari apa itu DBD, proses perjalanan penyakit DBD, tanda dan gejala DBD yang perlu disadari, langkah pertolongan pertama DBD di rumah, pencegahan DBD, dan yang terakhir mengenai fakta menarik seputar DBD.
ADVERTISEMENT
Melalui pendekatan family-centered care, peningkatan kualitas perawatan DBD tidak hanya terfokus pada penanganan medis, tetapi juga pemberdayaan keluarga sebagai bagian integral dalam proses penyembuhan.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari ibu-ibu PKK yang aktif saat sesi penyajian materi hingga sesi diskusi. Harapannya, pengetahuan tentang penatalaksanaan DBD semakin meluas, serta peran keluarga semakin diperkuat dalam mendukung pemulihan pasien.