Konten dari Pengguna

Berangkat dari Hobi, Ini Alasan Saya yang Terus Menulis!

Budi Prathama
Mahasiswa jurusan Matematika di FMIPA, Universitas Sulawesi Barat
28 September 2022 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Budi Prathama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menulis. (Pixabay/@StartupStockPhotos)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menulis. (Pixabay/@StartupStockPhotos)
ADVERTISEMENT
Kadang kala ada orang yang ingin menjadi penulis, tetapi setelah melalui beberapa perhelatan menulis justru tak melanjutkan tulisannya secara konsisten. Bisanya hanya menerbitkan berapa tulisan saja di media online, lalu tak ada lagi upaya untuk mengembangkan potensinya itu.
ADVERTISEMENT
Memang diakui bahwa menulis bukan perkara mudah, ada saja hambatan dan rasa tidak semangat yang akan selalu menghantui saat ingin menulis. Sehingga hal itu bisa menjadi virus bagi penulis pemula saat ingin menjadi seorang penulis.
Ada juga orang malas menulis karena tulisan dibuat hasilnya hanya gitu-gitu aja, tidak ada peningkatan kualitas tulisan, dan pembacanya pun makin krisis. Tentu hal itu dapat merusak mood para penulis. Apalagi kalau memang ada keinginan tulisan bisa dilirik banyak orang.
Menjadi penulis terkenal dan bisa menghasilkan kualitas tulisan yang bagus tentu bukan pekerjaan mudah. Prosesnya panjang dan melalui berbagai tantangan yang begitu bertubi-tubi. Penulis terkenal tentu sudah banyak makan garam soal kepenulisan, ia juga banyak belajar, banyak berlatih, dan banyak membaca. Ia akan selalu introspeksi diri atas tulisan yang ia sampaikan kepada publik.
ADVERTISEMENT
Namun kalau kita sebagai penulis pemula merasa minder melihat tulisan sendiri ketimbang tulisan orang lain, jangan harap bisa menjadi penulis terkenal. Mengingat kondisi itu justru dapat menyudutkan kita menjadi penulis profesional.
Merasa minder boleh-boleh saja, tetapi kalau sampai membuat kita berhenti melangkah, tentu itu keliru. Bisa jadi setiap orang punya jalan tersendiri, jatah orang menjadi penulis bisa jadi setelah bertahun-tahun belajar. Mesti diingat pula bahwa setiap penulis memiliki karakter berbeda, setiap penulis pasti ada ciri khasnya masing-masing. Jadi, tidak mesti menuntut tulisan supaya harus sama punyanya Tere Lye, Puthut Ea, Agus Mulyadi, dan beberapa penulis terkenal lainnya.
Saya secara pribadi tentu tak bisa prediksi siapa-siapa yang akan membaca tulisan saya, siapa yang bisa termotivasi, bisa jadi di luar sana justru ada yang terinspirasi melalui tulisan yang saya hasilkan, itu saya rasa tidak mustahil? Walau kadang menurut orang-orang di sekeliling menganggap bahwa hasil tulisan saya tidak bagus dan tidak layak baca, tetapi belum tentu bagi orang lain.
ADVERTISEMENT