Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perjuangan Remaja Nganjuk dengan KIP Kuliah di UNS Solo
24 Desember 2024 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Bulan Fitria Novitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian besar remaja Nganjuk, melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ternama seperti Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo adalah sebuah impian besar. Perjalanan menuju kampus bergengsi ini tidaklah mudah, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera. Namun, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah hadir sebagai solusi nyata yang memungkinkan mereka mewujudkan cita-cita tanpa terbebani biaya pendidikan yang tinggi.
Dengan latar belakang kehidupan sederhana di Nganjuk, para mahasiswa ini sering kali menghadapi berbagai tantangan. Berkuliah di UNS tidak hanya berarti menempuh pendidikan tinggi, tetapi juga beradaptasi dengan lingkungan baru, jauh dari keluarga, serta menghadapi tuntutan akademik yang ketat. Dukungan dari KIP Kuliah menjadi penopang utama mereka dalam menghadapi berbagai rintangan ini. Program ini memberikan pembebasan biaya kuliah dan tunjangan biaya hidup, sehingga mahasiswa dapat lebih fokus pada pendidikan dan pengembangan diri.
Banyak remaja Nganjuk yang memanfaatkan KIP Kuliah dengan sebaik-baiknya. Mereka menyadari bahwa program ini bukan hanya bantuan finansial, tetapi juga peluang untuk membuktikan bahwa latar belakang ekonomi tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi. Semangat ini terlihat dari berbagai aktivitas yang mereka jalani di kampus. Beberapa dari mereka bahkan terlibat dalam komunitas seperti KOMADIKSI SMART, yang merupakan wadah bagi penerima KIP Kuliah di UNS untuk saling mendukung dan berbagi pengalaman.
Kehadiran KIP Kuliah juga meringankan beban mental yang biasanya dirasakan oleh mahasiswa perantauan. Mereka tidak lagi terlalu khawatir dengan biaya kuliah maupun kebutuhan sehari-hari di Solo. Sebaliknya, mereka lebih leluasa untuk mengejar mimpi, baik dalam bentuk prestasi akademik maupun pengembangan diri melalui organisasi atau kegiatan sosial.
Kisah perjuangan ini menunjukkan bagaimana KIP Kuliah mampu mengubah kehidupan. Remaja Nganjuk yang dulunya mungkin ragu untuk bermimpi besar, kini memiliki harapan baru. Mereka tidak hanya berkuliah, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang lebih tangguh, mandiri, dan siap memberikan kontribusi bagi masyarakat. Pendidikan yang mereka tempuh di UNS bukan sekadar upaya pribadi untuk meraih gelar, tetapi juga langkah besar untuk meningkatkan taraf hidup keluarga dan menginspirasi generasi muda lainnya di Nganjuk.
Program KIP Kuliah menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi adalah hak semua orang, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Melalui dukungan ini, mahasiswa penerima KIP Kuliah, termasuk mereka yang berasal dari Nganjuk, mampu membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti bermimpi. Dengan tekad kuat dan kerja keras, mereka melangkah lebih dekat menuju masa depan yang cerah.
ADVERTISEMENT