Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perkembangan Konsep Diri, Moral, Nilai, Sikap, dan Kreativitas
8 Oktober 2024 12:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Bulqaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
A. Perkembangan Konsep Diri
ADVERTISEMENT
Burn mengatakan bahwa konsep diri ialah keyakinan seseorang pada dirinya sendiri, yang berubah seiring perjalanan waktu.
ADVERTISEMENT
Dalam definisi lain, konsep diri merupakan kumpulan pengetahuan, ide, sikap, dan kepercayaan tentang apa yang terdapat dalam dirinya sendiri.
Konsep diri seseorang sifatnya tidak stagnan dan tidak berubah sepanjang waktu melainkan, mereka berubah seiring dengan perkembangan emosi, sosial, kognitif, dan personal mereka.
Konsep perkembangan diri berkembang sesuai dengan pengalaman hidup seseorang. Baik dari perjumpaan dengan pribadi tertentu. Misalnya, dalam pengalaman di masa kanakkanak, seseorang mengalami perlakuan tertentu dari orang tuanya, teman sebayanya, gurunya, atau orang dewasa lainnya yang akan sangat mempengaruhi perkembangan konsep dirinya.
B. Perkembangan Nilai, Moral, dan Sikap
a. Nilai
Menurut Spranger, Nilai diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan paduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Dalam perspektif nya, kepribadian manusia itu terbentuk dan berakar pada tatanan nilai-nilai dan kesejarahan. Meskipun menempatkan konteks sosial sebagai dimensi nilai dalam kepribadian manusia, tetapi Spranger tetap mengakui kekuatan individual yang dikenal dengan istilah “roh subjektif” atau “subjektif spirit”
ADVERTISEMENT
b. Moral
Istilah moral berasal dari kata latin “ Mos, Moris, dan Mores”. Yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan, nilai-nilai, atau tata cara dalam kehidupan. Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagi Macam perilaku yang harus dipatuhi atau kak Idah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial dan juga masyarakat. Menurut Purwadarminto Moral diartikan sebagai ajaran baik ataupun buruk tentang perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya.
Piaget dan Kohlberg Menekankan bahwa pemikiran moral seorang anak, ditentukan oleh kematangan kapasitas kognitif nya. Tahap perkembangan moral menurut Piaget dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Tahap Realisme Moral (Pra Oprasional)
2. Tahap Konkret Oprasional
3. Tahap Kognitif Formal Oprasional
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Kohlbreg Perkembangan moral manusia terjadi dalam tiga tingkatan besar. Setiap tingkatan perkembangan terdiri atas tahap perkembangan yang meliputi:
1. Tingkatan Moralitas Prakonvensional
2. Tingkatan Moralitas Konvensional
3. Tingkatan Moralitas Pascakonvesional
c. Sikap
Sikap menurut Fishbein Ialah predisposisi (kecenderungan) emosional yang dipelajari untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek. Sikap merupakan variabel laten yang mendasari, mendireksi, Dan mempengaruhi perilaku. Sesuai dengan konsep Chaplin dalam _dictionary of psychology_ Menyamakan sikap dengan pendirian. Menurutnya sikap itu predisposisi atau kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus menerus untuk bertingkah laku atau bereaksi dengan suatu cara tertentu terhadap orang lain, objek, lembaga, atau persoalan tertentu. Dengan demikian, dapat ditarik konklusi mengenai hubungan moral, nilai dan sikap dalam perkembangannya, bahwa nilai merupakan dasar pertimbangan bagi individu untuk melakukan sesuatu, moral merupakan perilaku yang seharusnya dilakukan atau dihindari, sedangkan sikap merupakan predisposisi atau kecenderungan individu untuk merespon terhadap suatu objek atau sekumpulan objek sebagai perwujudan dari sistem nilai dan moral yang ada dalam dirinya.
ADVERTISEMENT
C. Upaya Dalam Mengembangkan Nilai, Moral, Sikap
1. Menciptakan komunikasi yang efektif serta asertif
2. Menciptakan iklim lingkungan yang serasi
D. Perkembangan Kreativitas
Salah satu kemampuan utama yang memegang peranan penting dalam kehidupan dan perkembangan manusia adalah kreativitas. Kemampuan ini banyak dilandasi oleh kemampuan intelektual, seperti inteligensi, bakat, dan kecakapan hasil belajar. Tetapi tak hanya itu saja hal ini juga dapat didukung oleh faktor faktor afektif dan Psikomotorik. Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan suatu hal baru, cara baru, model baru yang tentunya berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat yang ada disekitarnya.
Wallas Mengemukakan ada empat tahap perbuatan atau kegiatan kreatif yaitu:
1. Tahap persiapan
ADVERTISEMENT
2. Tahap pematangan
3. Tahap pemahaman
4. Tahap pengetesan