Pemprov Papua Tengah Yakin Bandara Douw Aturure Mampu Tingkatkan Perekonomian

Tim BumiPapua
Portal Berita dan Informasi Tanah Papua | Partner Kumparan 1001 Media
Konten dari Pengguna
24 November 2023 14:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim BumiPapua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peresmian secara virtual Bandara Douw Aturure Nabire oleh Presiden Joko Widodo. Foto: Pemprov Papua Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian secara virtual Bandara Douw Aturure Nabire oleh Presiden Joko Widodo. Foto: Pemprov Papua Tengah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nabire, BUMIPAPUA.COM- Bandara Douw Aturure Nabire yang terletak di Karadiri, Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah telah diresmikan Presiden Joko Widodo, Kamis (22/11/2023).
ADVERTISEMENT
Peresmian yang dilakukan secara virtual dari Bandara Siboru Fakfak, dihadiri oleh Pelaksana harian (Plh.) Sekretaris Daerah Papua Tengah, Anwar Harun Damani, Kepala kantor UPBU Nabire, Setyani Mahendra, Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya dan forkopimda.
Plh Sekda Provinsi Papua Tengah, Anwar Harun Damanik menyebutkan sesuai dengan pesan presiden, Bandara Douw Aturure Nabire dapat meningkatkan segala hal baik menuju Papua Tengah sejahtera di bidang ekonomi dan pariwisata.
“Kami yakin dengan hadirnya bandara ini dapat mendatangkan investor untuk buka investasi dan destinasi pariwisata di Papau Tengah hingga terjadi peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Anwar, Jumat (24/11/2023).
Telan Anggaran Rp700 Milar
Bandara Douw Aturure Nabire memiliki panjang landasan 1.600 meter dan akan terus dikembangkan hingga mencapai target 2.600 meter.
ADVERTISEMENT
Panjang bandara saat ini tak jauh dengan bandara lama yakni 1.400 meter, sehingga pesawat yang masuk masih sama dengan jenis ATR. "Perbedaannya, akses keselamatan bandara baru lebih menjamin kecermatan dan keselamatan,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Nabire, Setyani Mahendra.
Setyani menyebutkan saat ini akses jalan menuju bandara masih dikerjakan, sehingga pengoperasian bandara belum dilakukan dan masih menunggu pekerjaan jalan selesai.
Sehari sebelum diresmikan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Bandara Douw Aturure dengan mendarat menggunakan pesawat jet jenis Cesna 700 Sitation Longitud dengan nomor penerbangan PK - CAA milik Kementerian Perhubungan Balai Kalebrasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara.
“Pembangunan bandara ini adalah kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Lokasi tanah bandara diberikan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat dan sudah dilakukan pembangunan baik terminal, room dan runway sepanjang 1.600 meter,” jelas Menteri Budi.
ADVERTISEMENT
Dia bilang, aktifitas bandara ini sudah ada dan rutin baik dari Timika, Manokwari maupun dari Jayapura.
“Bandara Douw Aturure sangat bagus dan memiliki terminal yang mewah, dimana pembangunannya menelan anggaran Rp700 miliar dengan menggunakan APBN. Berbeda dengan daerah lain yang biasanya pembangunannya hanya menelan angka Rp400 miliar hingga Rp600 miliar,” jelasnya.
Ke depan, pembangunan runway akan mencapai 2.000 meter sampai 2.500 meter. Untuk pembangunan runway, Pemprov Papua Tengah akan membantu pembangunannya. “Kami harapkan kolaborasi ini tetap dilanjutkan dan berjalan dengan baik,” katanya.