4 Orang Pembawa 3 Bendera Bintang Kejora di Gereja Jayapura Ditangkap

Konten Media Partner
1 Desember 2019 12:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintang Kejora dalam sebuah gereja di Abepura. (Dok : Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bintang Kejora dalam sebuah gereja di Abepura. (Dok : Istimewa)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Empat orang yang diduga berstatus mahasiswa ditangkap di dalam gereja di daerah Abepura, Kota Jayapura, sekitar pukul 10. 30 WIT, Minggu (1/12).
ADVERTISEMENT
Keempat orang tersebut berinisial MY, DT, PZH, dan ED. Mereka kedapatan dengan sengaja membawa tiga buah bendera Bintang Kejora pada misa ke-II di gereja tersebut yang dimulai pukul 08.00 WIT.
Imanuel, jemaat setempat yang juga saksi mata, menyebutkan keempat orang tersebut datang menggunakan busana adat setempat, menggunakan koteka.
"Dua dari empat orang tersebut wajahnya dihiasi dengan corak warna bendera Bintang Kejora dengan dominan warna merah, putih dan biru," katanya, Minggu (1/12).
Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R Urbinas, mengatakan status keempat mahasiswa masih menjalani pemeriksaan. “Masih diperiksa, ya," ujarnya singkat.
Gedung gereja tempat misa keempat orang pembawa Bendera Bintang Kejora ini terletak di sebelah dengan kantor Polsek Abepura.
Kapolsek Abepura, AKP Clief G. Philipus Duwit saat membawa 4 orang ke luar gedung gereja. (Dok: Istimewa)
Pastor Gembala Baik Gereja Abepura, James Kosay, menyebutkan harusnya pihak aparat keamanan menangkap keempat orang tersebut di luar gedung gereja.
ADVERTISEMENT
“Aparat keamanan tadi meresahkan kami, umat yang ada di dalam gereja. Harusnya mereka mengamankan atau menangkap ke-4 orang ini di luar gedung gereja saja. Dorang (mereka) mau lari, kabur, kan tidak? Saya pikir mereka tahu konsekuensinya, datang ke gereja dengan membawa atribut itu (Bendera Bintang Kejora),” jelas Pastor James.
Pastor James yang memimpin misa ke-2 pada gereja itu pun mengaku sejak awal telah melihat keempat orang ini datang dan ikut misa di dalam gereja.
“Seperti arti gereja katolik pada umumnya, kami terbuka untuk umum, siapa pun mau datang, ibadah, silahkan saja, kami terbuka. Namun, jika ada pelanggaran yang dibuat oleh oknum tersebut, silahkan aparat keamanan ini tunggu ibadah selesai dan selesaikan di luar gedung gereja,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pastor James mengaku memang cukup meresahkan aksi penangkapan keempat orang ini, sebab sejumlah aparat sengaja keluar masuk ke dalam gereja, memenuhi tempat duduk di belakang hingga menutup pintu gereja. “Aksi-aksi aparat ini mengganggu umat saat sedang ibadah,” katanya.
Ia berharap jangan ada pihak mana pun membuat suatu kesimpulan, opini, atau narasi yang menyebutkan seolah-olah, gereja katolik mendukung suatu gerakan atau apa pun yang terjadi pada misa di Gereja Katolik Gembala Baik.
“Kami tak ingin ada yang menyimpulkan kejadian tadi itu di gereja. Kalau peristiwanya memang ada, namun berbeda dengan pribadi-pribadi yang berbuat. Jangan pernah menyimpulkan apa pun terkait aksi yang dilakukan empat orang di dalam gereja ini. Kami yakin keempat orang ini sadar dengan aksinya. Mereka pun dalam kesadaran dan tau konsekuensinya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT