5 Alasan Papua Selatan Jadi Daerah Otonomi Baru

Konten Media Partner
22 Juni 2021 14:26 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana, berpose bersama di depan Monumen Kapsul Waktu Merauke (BumiPapua.com/Abdel)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana, berpose bersama di depan Monumen Kapsul Waktu Merauke (BumiPapua.com/Abdel)
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM- Wakil Ketua DPRD Merauke Dominikus Ulukianan memberikan alasan 4 kabupaten yakni Asmat, Merauke, Boven Digoel dan Mappi mendeklarasikan daerah otonomi baru yakni Provinsi Papua Selatan dengan berbagai alasan.
ADVERTISEMENT
Alasan pertama, Papua bagian selatan selama ini tak dianggap oleh pemerintah Provinsi Papua, mulai dari sektor pembangunan maupun SDM yang ada di birokrasi pemerintahan Papua.
Alasan kedua adalah jarak yang jauh antara 4 kabupaten dan pemerintah Provinsi Papua menjadi faktor minimnya pelayanan ke masyarakat.
"Solusinya dengan pemekaran provinsi baru, sehingga dapat memperpendek pelayanan. Papua itu sangat luas. Rentan pelayanan terlalu jauh antara kami di selatan Papua dengan pemerintah Provinsi Papua," kata Dominikus, Selasa (22/6).
Alasan ketiga, termasuk sebagian kewenangan dalam pengelolaan SDA telah diambil alih provinsi Papua.
"Maka, sudah seharusnya Selatan Papua menjadi provinsi baru, sebab dilihat dari sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) serta pendukung infrastruktur sudah siap menjadi provinsi baru," katanya.
ADVERTISEMENT
Alasan keempat, kata Dominikus, jika diukur dari SDM dan SDA, Papua Selatan sudah siap. Contohnya, SDA untuk mendongkrak pendapatan Asli daerah (PAD) diperoleh dari sektor perikanan laut, pertanian dan perkebunan.
Alasan kelima dari sisi keamanan dan ketertiban masyarakat, 4 kabupaten di selatan Papua tergolong daerah yang paling aman.
"Intinya pemekaran harus dilakukan dan masyarakat di 4 kabupaten mendukung pemekaran Papua Selatan," jelasnya.