60% Penderita HIV/AIDS di Papua Belum Melakukan Pengobatan Teratur

Konten Media Partner
7 Juni 2018 22:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
60% Penderita HIV/AIDS di Papua Belum Melakukan Pengobatan Teratur
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Layanan VCT di RSUD Jayapura. (BUMIPAPUA.COM/Katharina)
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyebut 60 persen penderita HIV/AIDS di Papua belum mengonsumsi pengobatan untuk perawatan infeksi, antiretroviral (ARV). Berdasarkan data hingga Mei 2018, diperkirakan penderita HIV/AIDS di Papua mencapai lebih dari 36.000 orang.
ADVERTISEMENT
“Baru 40 persen yang mengonsumsi ARV secara teratur. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhinya, di antaranya pasien HIV/AIDS malas mengkonsumsi dan malu untuk mengambil ARV di depan umum,” kata Kepala Dinas Kesehatan Papua, Aloysisus Giyai, Kamis (7/6).
Penderita HIV/AIDS tertinggi berada di Kabupaten Nabire dengan jumlah 6.500 kasus, disusul Kota Jayapura dengan 6.007 kasus, lalu Kabupaten Mimika dengan 5.472 kasus.
Kemudian Kabupaten Merauke 2.070 kasus, Kabupaten Biak Numfor 1.800 kasus, Kabupaten Paniai dengan 1.523 kasus, Kabupaten Jayapura 1.484 kasus, Kabupaten Keerom dengan 183 kasus, dan Kabupaten Sarmi sebanyak 5 kasus.
Untuk itu, Dinas Kesehatan setempat menginstruksikan kepada petugas layanan kesehatan di kabupaten/kota hingga distrik bisa memberikan penyediaan layanan kesehatan untuk melakukan Voluntary Conseling and Testing (VCT) HIV/AIDS secara sukarela. Juga memberi perawatan dan pengobatan ARV di rumah sakit, puskesmas, dan klinik.
ADVERTISEMENT
“ARV harus disediakan untuk mempermudah pasien HIV/AIDS mendapatkan obat itu. Kita terus berusaha menekan angka HIV/AIDS di tanah Papua sejak 15 tahun lalu,” ujar Giyai. (Katharina)