8 Jenazah Korban Dimonim Air Diautopsi di RS Bhayangkara Polda Papua

Konten Media Partner
13 Agustus 2018 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
8 Jenazah Korban Dimonim Air Diautopsi di RS Bhayangkara Polda Papua
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Jenazah 8 korban jatuhnya pesawat Dimonim Air PK-HVQ diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua di Kota Jayapura. Kedelapan jenazah itu tiba di Bandara Sentani, Jayapura, sekitar pukul 14.25 WIT, Senin (13/8).
ADVERTISEMENT
Semua jenazah dibawa dengan menggunakan delapan mobil ambulans ke RS Bhayangkara Polda Papua dan setibanya langsung dimasukkan ke ruang jenazah untuk proses identifikasi oleh tim dokter.
Kabid Dokes Polda Papua, Kombes Pol dr. Ramon, menyebut proses identifikasi jenazah dapat cepat dikenali jika data yang diperlukan lengkap, seperti data primer berupa gigi, sidik jadi, dan deoxyribonucleic acid atau DNA.
“Jika salah satu dari data primer itu positif, maka sudah teridentifikasi. Sedangkan data-data lain yang mendukung dalam proses identifikasi adalah properti, bekas luka, ataupun tanda lahir," kata Ramon ketika ditemui di RS Bhayangkara Polda Papua, Senin (13/8).
Ramon menambahkan, dia dan tim dokter identifikasi akan berusaha secepat mungkin untuk menyelesaikan proses identifikasi 8 jenazah tersebut. Sehingga jenazah dapat segera dikembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan besok selesai. Untuk pilot, karena almarhum bukan warga Indonesia, maka akan dilihat dari data-data lainnya, seperti pakaiannya atau dari keterangan keluarganya," ujarnya.
Diketahui bahwa identitas kedelapan jenazah yang di bawa ke RS Bhayangkara Polda Papua, yaitu dua awak pesawat, pilot Lessie warga Papua Nugini dan kopilot Wayan Sugiarta; serta enam orang penumpang: Sudir Zakana, Martina Uropmabin, Hendrikus Kamiw, Lidia Kamiw, Naimus, dan Jamaludin.
Pesawat Dimonim Air dengan nomor lambung PK-HVQ hilang kontak saat perjalanan dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul, ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Sabtu (11/8). Keesokan harinya, pesawat ditemukan hancur di Gunung Menuk.
Satu orang penumpang atas Jumaidi (12) selamat dari kecelakaan tersebut.
(Liza)