Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Sentani, BUMIPAPUA.COM – Hutan di Kabupaten Jayapura yang mencapai 30 ribu hektar, menjadi lumbung pangan bagi masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Namun dengan seringnya terjadi kebakaran hutan dan pengerusakan hutan akibat pembangunan, maka populasi hutan sagu mendapat ancaman serius saat ini.
Ondofolo (Kepala Kampung ) Kampung Bambar, Orgenes Kaway mengatakan terancamnya populasi hutan sagu di Kabupaten Jayapura, khususnya di Sentani diduga akibat ulah manusia.
"Orang Sentani selama ini hidup dengan hutan sagu, tetapi orang Sentani juga yang menyerahkan hutan sagu itu untuk dihancurkan demi kepentingan pribadinya," kata Orgenes Kaway, saat ditemui di Kantor Bupati Jayapura di Gunung Merah, Sentani, Selasa (21/1).
Ondoafi Kampung Bambar yang juga anggota Komisi IV DPR Papua berharap dengan program penanaman ulang pohon sagu oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura yang dimulai dari lahan kosong di samping GOR Toware, Distrik Waibu dapat menjawab kebutuhan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kata Orgenes, lahan pohon sagu yang telah diserahkan oleh masyarakat untuk kepentingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Kabupaten Jayapura tidak ada salahnya. Namun pemerintah harus bisa membedakan mana hutan sagu yang bisa digunakan untuk infrakstruktur PON dan mana hutan sagu yang tidak boleh di gunakan.
"Sagu itu makanan pokok, jadi harus dipertahankan dalam kondisi apapun untuk anak cucu pada masa yang akan datang,” jelasnya.