Konten Media Partner

Anggota DPR Papua Sebut Pemekaran Timbulkan Konflik Antar Warga

5 November 2019 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPR Papua dari pengangkatan kursi Otonomi Khusus (Otsus), Jhon Gobay. (Dok: kabarpapua.co)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR Papua dari pengangkatan kursi Otonomi Khusus (Otsus), Jhon Gobay. (Dok: kabarpapua.co)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Anggota DPR Papua dari pengangkatan kursi Otonomi Khusus (Otsus), Jhon Gobay mengklaim rencana pemekaran sejumlah provinsi di Papua akan menimbulkan berbagai konflik antar masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan sejumlah peristiwa terkait pemekaran sebuah daerah di Papua berujung konflik. Sebut saja mulai dari pemekaran sebuah kampung , distrik hingga kabupaten dan provinsi yang menyalahi banyak aturan.
"Pemekaran sebuah daerah di Papua karena banyak hal, misalnya kecewa dengan hasil pilkada yang terlewati beberapa tahun yang lalu. Ada juga karena terbukanya peluang menduduki jabatan yang diinginkan," kata Jhon, Selasa (5/11).
Hal lainnya adalah kehadiran pemekaran, membuat konflik tapal batas antar kabupaten, pencaplokan wilayah antar kabupaten yang saling berbatasan terus menjadi masalah, misalnya saja tapal batas antar Yahukimo dengan Asmat yang tak kunjung usai.
"Sampai hari ini, konflik tapal batas tak bisa diselesaikan secara benar dan menyeluruh, serta tidak pernah usai dan pembuatan RTRW secara sepihak tanpa adanya koordinasi dengan kabupaten yang berbatasan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lanjut Jhon, bagi Jakarta (pemerintah pusat) permintaan pemekaran wilayah tidak sulit untuk diberikan, yang penting rakyat Papua tidak teriak merdeka atau meminimalisir keinginan untuk keluar dari NKRI.
Jhon juga mengakui bahwa pemekaran memberikan peluang kepada orang asli Papua mendapatkan jabatan, pengelolaan sumber daya alam. Sayangnya, tidak semua putra daerah dipersiapkan memenuhi persyaratan. (Fitus Arung)