Konten Media Partner

Aroma Bangkai Paus di Pantai Ambai Resahkan Warga

7 November 2019 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangkai Paus biru yang terdampar di Pantai Amabi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. (Foto Agies)
zoom-in-whitePerbesar
Bangkai Paus biru yang terdampar di Pantai Amabi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. (Foto Agies)
ADVERTISEMENT
Serui, BUMIPAPUA.COM - Bangkai seekor Paus yang terdampar di Pantai Ambai, Kampung Ambai, Kabupaten Kepulauan Yapen mulai membusuk dan mengeluarkan aroma tak sedap. Akibatnya meresahkan warga setempat.
ADVERTISEMENT
Hewan mamalia jenis paus biru itu ditemukan sekarat oleh warga setempat sejak tiga hari lalu, Senin (4/11). Paus yang memiliki panjang sekitar 103 meter dengan ukuran lingkar badan 5 meter terlihat kulitnya mulai mengelupas dan mengeluarkan bau tak sedap.
Salah satu warga, Mantri Rerey kuatir, menyebut jika bangkai paus tidak cepat ditangani akan menggangu kesehatan warga.
“Bangkai paus sudah membusuk, akibatnya fatal untuk kesehatan warga dan biota laut lainnya,” ujarnya, Kamis (7/11).
Warga sekitar berharap pemerintah segera mengevakuasi bangkai paus sepanjang 13 meter tersebut.
Menanggapi keluhan masyarakat, Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen, Frans Sanadi langsung ke lokasi bangkai Paus. Ia meminta masyarakat bersabar untuk evakuasi hewan yang dilindungi ini.
ADVERTISEMENT
“Tim dari Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan telah tiba, karena evakuasi bangkai Paus harus sesuai prosedur dan seharusnya penanganan lebih dipercepat, terlebih sudah mengeluarkan bau tak sedap," ujar Frans.
Paus biru sebelumnya terdampar di Perairan Ambai pada Senin (4/11), dengan bantuan warga sekitar Paus berhasil dikeluarkan menuju laut lepas. Selang sehari kemudian pada Selasa (5/11), Paus itu kembali ke lokasi terdampar semula dan tak lama Paus sudah mati.
"Terdapat luka gores di sekitar tubuhnya, diduga tergesek karang sepanjang Pantai Ambai," kata Jhon, warga lainnya.
Hari ini, Kamis (7/11) evakuasi masih menunggu Tim KSDA asal Biak dan Merauke yang tiba menggunakan speedboat yang dijadwalkan sore ini. (Agies Pranoto)
ADVERTISEMENT