Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Asmat Masih Butuh Dokter Spesialis
27 Juli 2018 19:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Pasien di RSUD Asmat. (BumiPapua.com/Katharina)
Merauke, BUMIPAPUA.COM – Setelah wabah campak yang melanda Asmat beberapa bulan lalu, saat ini RSUD Asmat masih kekurangan dokter spesialis.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi A DPRD Asmat, Ari Suprapto, menyebutkan, Kabupaten Asmat yang berjuluk kota seribu papan itu masih membutuhkan banyak dokter, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan lebih maksimal.
“Walaupun pelayanan kesehatan di Asmat terus mengalami peningkatan, namun penambahan dokter tetap dibutuhkan,” kata politikus dari PAN ini.
Secara terus menerus, Pemkab Asmat berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini berdasarkan kunjungannya ke sejumlah kampung dalam masa reses.
“Pemkab Asmat makin konsentrasi dengan masalah kesehatan, pasca-kejadian luar biasa. Namun upaya ini minim dukungan dari warga, misalnya untuk terus hidup bersih," ujarnya.
Untuk diketahui, RSUD Asmat dengan tipe D misalnya, masih membutuhkan empat dokter spesialis. Saat ini hanya ada dua dokter spesialis dan keduanya adalah spesialis bedah. Padahal, empat dokter spesialis yang dibutuhkan adalah spesialis anak, penyakit dalam, bedah dan kandungan.
ADVERTISEMENT
Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu, mengaku kesulitan dalam mencari dokter. Padahal, Pemkab Asmat memberikan tunjungan dokter spesialis hingga Rp 50 juta jika ingin bertugas di sana.
“Saat ini, dari 16 puskesmas yang tersebar di 23 distrik, hanya ada 7 dokter yang ada di puskesmas itu. Sisanya, 9 puskesmas tak memiliki dokter,” kata Bupati Elisa.
(Abdel)