Banjir di Dalam Kota Wamena, Warga: Harus Ada Solusi Pemerintah

Konten Media Partner
13 Maret 2023 7:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membersihkan material banjir di dalam Kota Wamena. Foto: Stefanus Tarsi/BumiPapua
zoom-in-whitePerbesar
Warga membersihkan material banjir di dalam Kota Wamena. Foto: Stefanus Tarsi/BumiPapua
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM- Luapan air dari sejumlah drainase di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan meluap. Hal ini dikarenakan karena tak berfungsi drainase di dalam kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Seperti terlihat di Jalan Irian Wamena, walaupun tak terjadi hujan deras pada Minggu malam (12/3/2023), luapan air menggenangi jalan protokol tersebut. Bahkan luapan air dari drainase merendam puluhan rumah warga di sekitarnya.
“Ketinggian air rata-rata mencapai lebih dari setengah meter. Di Wamena tak hujan deras, tapi ini air kiriman dari Distrik Pelebaga dan Walaik dan menyebabkan banjir di Wamena," kata Anias Kogoya, warga di Wamena yang sedang membersihkan genangan air di sekitar rumahnya bersama dengan warga lainnya pada Minggu malam (12/3/2023).
Anias menyebutkan luapan drainase selalu berdampak bada banjir di sejumlah pemukiman. "Kejadian ini sudah 6 kali terjadi. Jika terjadi hujan, pasti pemukiman di Jalan Irian atas selalu mendapat imbasnya (banjir)," katanya.
ADVERTISEMENT
Salah satu faktor yang menyebabkan banjir di pemukiman warga adalah drainase yang tak cukup menampung debit air.
Banjir di dalam Kota Wamena. Foto: Stefanus Tarsi/BumiPapua
"Hal ini juga menjadi bukti tak seriusnya pemerintah untuk penanganan banjir dan mencari solusi atasi banjir di Wamena. Setiap kali banjir terjadi, warga selalu melapor kepada pemerintah dan pemerintah hanya memberikan bantuan, tanpa memperbaiki infrastrukturnya. Sampai hari ini tak ada tindakan sama sekali," jelasnya.
Dirinya meminta pemerintah memikirkan terobosan penanganan banjir yang terintegrasi dari hulu ke hilir. "Jangan biarkan banjir ini menjadi langganan masyarakat karena pemerintah tidak ada langkah penanganannya," ujarnya.