Banjir Sentani Usai, Cagar Alam Cycloop Akan Ditanami 1,3 Juta Pohon

Konten Media Partner
6 Februari 2020 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah pesawat terseret arus air saat banjir bandang Sentani yang terjadi pada Maret 2019 lalu. (Foto Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah pesawat terseret arus air saat banjir bandang Sentani yang terjadi pada Maret 2019 lalu. (Foto Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Pasca bencana banjir bandang Sentani dan naiknya permukaan air Danau Sentani pada Maret 2019 lalu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Papua melakukan penanganan cagar alam di Gunung Cycloop dengan menanam 1,3 juta bibit pohon di kawasan seluas 1.500 hektar.
ADVERTISEMENT
"Penanaman itu adalah penanganan khusus segmen satu yang bertujuan untuk mengembalikan ekosistim cagar alam Cycloop pasca bencana dan rencananya akan dilakukan tahun 2020 ini," jelas Kepala BKSDA Provinsi, Edward Sembiring di Sentani, Kamis (6/2).
Menurut Edward, penanaman bibit pohon di kawasan cagar alam Cycloop akan terbagi menjadi enam blok wilayah, yang dimulai dari daerah Angkasa di Kota Jayapura hingga di daerah Doyo Baru di Kabupaten Jayapura.
Untuk tenaga, kata Edward, BKSDA Provinsi Papua akan melibatkan seluruh masyarakat adat pemilik hak ulayat, yang mana hal itu sesuai dengan arahan dari Bupati Kabupaten Jayapura.
"Harapan kami di bulan ini sudah dilaksankan peluncuran sebagai informasi bahwa penanganan segmen satu sudah dilaksanakan. Sebab seperti persiapan bibit dan prakondisi di lapangan sudah mencapai 80%," jelas Edward.
ADVERTISEMENT
Edward juga mengatakan, pihaknya sangat bersyukur karena upaya dari pemerintah Provinsi Papua mendapat respon baik dari masyarakat adat di masing-masing wilayah.
Untuk itu, Edward berharap, masyarakat adat dapat merasa memiliki dengan apa yang ditanam karena kegiatan itu tak hanya dilakukan untuk tahun ini saja, melainkan di tahun 2021 akan ada 10% bibit yang disiapkan untuk penyulaman dan pemeliharaan di tahun 2022.
"Kami berharap program ini berhasil karena masyarakat yang punya tempat dan masyarakat juga yang melakukan penanaman karena posisi kami sebagai pemerintah adalah fasilitator," harap Edward.
Terkait jenis-jenis bibit pohon yang akan ditanam, Edward mengungkapkan, pihaknya tidak merekomendasikan tanaman bibit pohon yang asalnya dari luar. Sebab kawasan Cycloop adalah kawasan konservasi.
ADVERTISEMENT
Sehingga, kata Edward, untuk jenis bibit pohon telah dipilih sesuai dengan jenis pohon endemik yang tumbuh di kawasan cagar alam Cycloop, contohnya seperti matoa, kayu besi dan kayu susu.
"Penanaman juga tak seperti melakukan penanaman di kebun yang kosong dan terbuka, tapi sudah ada dalam rancangan yang detail. Sehingga yang masih ada tanaman tak akan diganggu. Semoga 1,3 juta bibit bisa tertanam dengan baik, itu harapan kami," jelas Edward.