Bertugas di Papua, Satgas Pamtas Harus Pahami Adat dan Budaya

Konten Media Partner
13 Agustus 2019 6:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
1.000-an personil Satgas Pamtas bertugas di perbatasan Papua dan Papua Nugini. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
1.000-an personil Satgas Pamtas bertugas di perbatasan Papua dan Papua Nugini. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menyebutkan pentingnya prajurit yang bertugas di tanah Papua, untuk mengenal lebih dekat budaya, adat istiadat dan kearifan lokal di Papua.
ADVERTISEMENT
Terlebih kepada 1.000-an lebih pasukan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini yang yang disebar di Provinsi Papua.
Ribuan pasukan dari Yonif Raider 300/BJW, Yonif 713/ST dan Yonif Raider 509/BY yang baru tiba di tanah Papua disambut Panglima Kodam Cenderawasih di Bumi Perkemahan Pramuka Cenderawasih Waena, Kota Jayapura.
Pasukan Satgas pengamanan yang baru untuk menggantikan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 300/BJW, Yonif 713/ST dan Yonif Raider 509/BY yang akan kembali ke tempat asalnya.
“Wilayah perbatasan itu menjadi beranda terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memiliki tingkat kerawanan yang harus diantisipasi,” ujarnya, Senin (12/8).
Penyerahan cinderamata dari Pangdam Cenderawasih kepada Satgas Pamtas RI-Papua Nugini. (BumiPapua.com/Katharina)
Panglima Kodam menambahkan, aksi penyelundupan juga kerap terjadi di jalur perbatasan, termasuk penyelundupan kayu, tambang, perdagangan manusia hingga masalah pelintas batas.
ADVERTISEMENT
“Kalian harus memahami tugas dan protap yang berlaku, serta mengaplikasikan materi yang sudah diberikan selama pra-tugas di wilayah penugasan," jelas Pangdam.
Kodam Cenderawasih juga mengingatkan pasukan di perbatasan untuk selalu waspada, rutin melakukan patroli untuk pemeriksaan patok batas negara.
“Kehadiran kalian harus memberi makna dan kebaikan bagi masyaralat setempat. Junjung tinggi hukum dan HAM yang berlaku. Bersatulah dengan satuan tugas kewilayahan di Papua, seperti satuan TNI yang lain dan personil Polri. Sinergikan juga keberadaan kalian dengan pemerintah, tokoh adat agama, dan masyarakat,” ucapnya.
Upacara penyambutan sekaligus pelepasan Satgas Pamtas RI – PNG Kolakopsrem 172/PWY dihadiri Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja, Dan Lanud Silas Papare Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso, Kepala BNN Papua Brigjen Pol Jackson Lapalonga serta pejabat instansi terkait. (Katharina)
ADVERTISEMENT