Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Papua memiliki tas tradisional yang dikenal dengan noken. Sementara, Papua Nugini juga memiliki tas tradisional yang disebut dengan bilum.
ADVERTISEMENT
Bentuk Bilum sepintas mirip dengan bentuk tas noken Papua. Bilum merupakan tas rajutan tradisional yang dikenakan kebanyakan perempuan di Papua Nugini. Bilum memiliki ciri khas berbagai warna dan corak sesuai dengan daerah asal bilum dibuat.
Misalnya bilum berasal dari dataran tinggi Papua Nugini, maka bilum terbuat dari wol dan berwarna cerah. Sedangkan bilum dari pesisir pantai terbuat dari bulu binatang atau tanaman merambat dan warnanya berasal dari pewarna nabati alami.
Tas-tas ini adalah sumber mata pencaharian penting bagi perempuan Papua Nugini, dengan memberikan banyak kesempatan kepada perempuan Papua Nugini untuk berkreasi.
“Dengan demikian, perempuan diberdayakan sebagai pengusaha mikro, meningkatkan status mereka di komunitas pedesaan tempat mereka berada dan meningkatkan kekuatan pengambilan keputusan di dalam keluarganya, sebab mampu menghasilkan uang dengan menjual bilum,” kata peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto, Sabtu (9/1) .
ADVERTISEMENT
Menurut Hari, bilum lebih dari sekedar tas bagi banyak perempuan di Papua Nugini. Bilum bisa menjadi hadiah dari orang yang dicintai, kenang-kenangan dari kampung halaman, simbol kekayaan atau posisi seseorang di masyarakat. Bilum menjadi tren fashion kekinian.
“Berkat kain alami yang tahan dan elastis, para ibu di Papua Nugini menggunakan bilum sebagai tempat tidur gantung untuk bayi yang biasanya digantung di pohon,” ujarnya.
Generasi Milenial
Generasi milenial Papua Nugini bahkan menggunakan bilum berukuran saku untuk membawa ponselnya sebagai tren kekinian.
Biasanya, untuk merajut satu buah bilum dibutuhkan lebih dari 2 minggu. Desain motif bilum menceritakan peristiwa, cerita, atau asal muasal yang secara keseluruhan berdasarkan pengalaman.
“Pengrajin bilum sangat bangga dengan motif yang dibuatnya. Beberapa bilum memiliki pola geometris yang mengidentifikasi pemiliknya sebagai suku atau marga tertentu,” katanya.
ADVERTISEMENT
Tas dengan corak yang lebih kompleks dengan bangga dipajang di acara-acara publik seperti festival atau upacara pembayaran mas kawin di masyarakat.
Tren Fashion
Pemerintah Papua Nugini bahkan bekerja sama dengan designer internasional dalam mengembangkan fashion bilum. Motif dan model bilum dalam pengembangannya disesuaikan dengan fashion kekinian.
Di Papua Nugini, bilum secara tradisional mengacu pada jenis tas yang merupakan simbol status sosial perempuan. Wanita yang sudah menikah mengenakan tali bilum di dahi mereka, membawa barang belanjaan dan anak-anak di tas bilum elastis mereka.
Bilum sangat praktis, dapat berfungsi untuk membawa bahan makanan, pengganti kantong plastik dan juga mudah digulung atau dilipat..
Kata Hari, yang dapat dipelajari dari bilum Papua Nugini, bahwa noken yang telah diakui oleh UNESCO belum meningkatkan kesejahteraan mama-mama Papua pengrajin noken. Promosi noken untuk di dalam dan luar negeri sangat kurang. Selain itu jarang dilakukan pelatihan mama-mama pengrajin noken Papua.
ADVERTISEMENT
"Sementara, Pengrajin bilum di Papua Nugini diberdayakan oleh pemerintah setempat," ujarnya.