Konten Media Partner

BMKG: Hujan Es Akan Landa Ilaga, Papua, hingga 2 Hari ke Depan

23 November 2019 14:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang warga Ilaga menunjukan butiran es saat hujan melanda Kabupaten Puncak. (Dok: Ricky Siwi)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang warga Ilaga menunjukan butiran es saat hujan melanda Kabupaten Puncak. (Dok: Ricky Siwi)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah V Jayapura memprediksi hujan es di Ilaga, Kabupaten Puncak, masih akan terjadi 2 hari ke depan. Hujan butiran es ini terjadi pada Kamis (21/11), sekitar pukul 14.25 WIT dan hanya berlangsung selama dua menit.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Hubungan Masyarakat Kabupaten Puncak, Ricky Siwi, sebelum turun hujan disertai es, angin bertiup cukup kencang, selanjutnya turun hujan deras membawa butiran es.
‘’Kami sedang rapat di kantor kemudian turun hujan disertai es. Kami semua kaget karena di halaman kantor sudah terhambur butiran es. Ada yang takut, namun tidak lama kemudian teman-teman malah keluar dan mengambil butiran-butiran es sebesar bijih jagung sambil butiran es itu dimainkan,” jelas Ricky, Sabtu (23/11), saat dihubungi lewat gawainya.
Ricky menyebutkan fenomena alam ini jarang terjadi, namun pernah juga hujan es terjadi beberapa kali di Ilaga. “Tahun 1989 di Kampung Beoga. Skalanya cukup besar, selanjutnya hujan es terjadi di tahun-tahun berikutnya yang sempat saya catat tahun 2010, 2013, 2016, dan kemarin,’’ jelasnya.
ADVERTISEMENT
Saat turun hujan es, kata Ricky suhu di Ilaga mencapai 14 dejarat celsius, lebih dingin dari suhu normal yang berkisar antara 16-18 derajat celsius. “Hujan es biasa terjadi di awal musim hujan. Saat ini hujan di Ilaga baru 3 hari terjadi,” ujarnya.
Ricky menyebutkan hujan es tidak menimbulkan kerusakan, baik bangunan maupun tanaman milik warga. ‘’Yang kami takutkan di pegunungan ini justru hujan salju, karena akan merusak tanaman warga,’’ jelasnya.
Sebelumnya, hasil monitoring BMKG menyebutkan interaksi antara gangguan pada skala regional dan lokal menyebabkan labilitas atmosfer di wilayah Ilaga dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan cumulunimbus yang cukup luas/masif, serta menjulang tinggi dan dapat menyebabkan hujan es.
Awan cumulunimbus yang tumbuh menjulang tinggi memiliki tinggi dasar 400 meter, dan tinggi puncak awan bisa mencapai 9.000 meter (9 kilometer) di wilayah equator.
ADVERTISEMENT
Titik beku di wilayah tropis terjadi pada ketinggian sekitar 5.000 meter (5 kilometer), sehingga awan cumulunimbus yang berada pada ketinggian di atas 5 kilometer sudah tidak terdiri atas tetes-tetes air lagi tetapi berupa butiran hingga bongkahan es.