Konten Media Partner

BMKG Jayapura Bantah Isu Tsunami

6 Januari 2019 13:02 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BMKG Jayapura Bantah Isu Tsunami
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi tsunami. (Dok: Kumparan)
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura membantah adanya gempa berkekuatan 7 skala richter yang mengguncang Papua dan berakibat terjadinya tsunami.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili menuturkan berita tsunami di Kota Jayapura adalah hoaks dan dipastikan informasi itu tak benar.
Isu tsunami dan gempa berkekuatan besar beredar ditengah warga Kota Jayapura sejak semalam. Apalagi, semalaman terjadi hujan deras disertai anhin kencang di Kota Jayapura dan sekitarnya.
Kata Petrus, monitoring terakhir pada 6 Januari 2019 pagi tidak terjadi gempa dengan kekuatan besar 7.0 SR yang dapat membangkitkan potensi tsunami di wilayah Jayapura. Namun BMKG menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi di perairan Jayapura, Sarmi ataupun Samudera Pasfik, terutama bagi nelayan ataupun yang ingin berkegiatan di sekitar pantai.
Petrus menambahkan, selain itu waspadai juga bencana hidrometeorologis seperti longsor, banjir, pohon tumbang, angin kencang yang berpotensi terjadi selama musim penghujan ini.
ADVERTISEMENT
“Bagi masyarakat dimohon untuk tidak mudah percaya terhadap isu – isu terkait gempa, tsunami yang disebarkan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Petrus.
Sementara itu, Badan Penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Jayapura mengakui adanya ratusan warga yang mengungsi dan mencari lokasi yang lebih tinggi, akibat isu tsunami yang disebarkan melalui pesan whatsapp.
Kepala BPBD Kota Jayapura, Bernard Lamia menyebutkan ratusan warga terpantau mengungsi di Masjid Hamadi Angkatan Laut, Kantor Wlikota dan Kodam Cenderawasih. “Kami telah meminta warga untuk pulang dan tak terpengaruh isu yang sengaja disebarkan oleh warga yang tak bertanggung jawab. Sejak pagi tadi, warga telah pulang ke rumahnya masing-masing," katanya. (Katharina)
ADVERTISEMENT