Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
BMKG Jayapura: Bibit Siklon Tropis Bergeser ke Arah Filipina
16 April 2021 9:49 WIB
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- BMKG wilayah V Jayapura menyatakan bibit siklon tropis yang ada di bagian Utara Papua sudah mulai bergerak mendekati wilayah Filipina.
ADVERTISEMENT
Koordinator Sub Bidang Pelayanan Jasa Balai Besar BMKG wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre menuturkan dampak tidak langsung bibit siklon tropis di Papua yakni angin kencang di wilayah perairan yang cukup tinggi, khususnya di wilayah utara perairan Samudra Pasifik dengan tinggi gelombang 4-6 meter.
Sedangkan untuk wilayah pesisir Utara Papua yang sempat mengalami gelombang tinggi, kini sudah mulai normal yakni berkisar 1,25 hingga 2,5 meter di wilayah Kabupaten Biak, Supiori, Kepulauan Yapen, Sarmi, Waropen dan Mamberamo Raya.
"Sedangkan untuk cuaca di Papua secara umum, gangguan pola angin tidak terlalu signifikan, meskipun ada belokan angin yang berpotensi menimbulkan awan hujan," kata Ezri, Jumat (16/04).
Musim Hujan di Papua
Ia mengatakan periode musim hujan masih akan terjadi selama bulan April dan diprediksi akan beralih ke musim kemarau akhir bulan Mei-Juni.
ADVERTISEMENT
"Saat ini masih dalam masa transisi. Karakteristik hujan yang terjadi sebenarnya tidak secara langsung dipengaruhi oleh siklon, karena memang atmosfer kita sedang dalam masa transisi," ujarnya.
Ezri bilang masa transisi akan menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, tetapi durasinya singkat, kadang disertai angin kencang dan badai guntur.
"Efek siklon pada umumnya berada di perairan, sehingga untuk masyarakat yang akan beraktivitas di wilayah perairan, khusus untuk nelayan, agar lebih memperhatikan kondisi cuaca, jika gelombang cukup tinggi sebaiknya tidak usah melaut," jelasnya.
Ezri juga mengatakan jika siklon tropis adalah hal yang biasa terjadi. Masa hidupnya pun paling lama 15 hari. Bibit siklon juga tak bisa muncul di garis ekuator dan dampak yang ditimbulkan tak terlalu signifikan.
ADVERTISEMENT
"Siklon tropis ini sudah lalu lalang terjadi di wilayah kita. Hanya saja berdasarkan pengalaman terakhir di NTT, maka kita keluarkan peringatan untuk mengantisipasi sekaligus mengedukasi masyarakat," paparnya.