Konten Media Partner

BNPB Serahkan Dana Tunggu Hunian Korban Banjir Bandang Sentani

24 Januari 2020 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perumahan di BTN Nauli, Doyo, Kabupaten Jayapura yang terkena dampak banjir bandang Sentani. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Perumahan di BTN Nauli, Doyo, Kabupaten Jayapura yang terkena dampak banjir bandang Sentani. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Sentani, BUMIPAPUA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura menyerahkan bantuan dana tunggu hunian kepada korban bencana banjir bandang dan luapan air Danau Sentani.
ADVERTISEMENT
Penyerahan bantuan terhitung mulai April 2019 hingga Januari 2020 yang diberikan kepada Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jayapura, Sumartono kepada korban bencana di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Dana bantuan tunggu hunian diperuntukan bagi korban banjir bandang dan luapan air Danau Sentani yang tempat tinggalnya rusak berat atau hanyut terbawa air danau yang terjadi pada Maret 2019.
"Rumah yang rusak berat itu kriterianya adalah yang hancur, hanyut atau hilang pada bencana 16 Maret 2019 lalu. Bantuan dana tunggu hunian dari BNPB pusat sebesar Rp500 ribu per bulan, terhitung sejak April 2019 - Januari 2020,” ujarnya, Jumat (24/1).
Menurut dia, tujuan dari bantuan ini untuk membantu perekonomian dari korban bancana, sembari menunggu hunia yang saat ini mulai dibangun.
ADVERTISEMENT
"Dari verifikasi tahap awal ada 409 korban bencana. Namun setelah dicek ulang, ternyata banyak nama uang sama. Korban yang berhak mendapatkan banyuan ity yang memiliki kelengkapan berkas berupa KTP, KK dan foto rumah yang rusak berat," kata Sumartono.
Sementara itu untuk memastikan bahwa dana bantuan dapat benar-benar digunakan secara baik, maka pihak BPBD Kabupaten Jayapura akan menyalurkan dana tersebut ke rekening di Bank BRI korban banjir bandang.
Ia berharap, masyarakat dapat membantu pemerintah terkait lokasi tanah pembangunan rumah hunian bagi korban banjir. Sebab pada 2019, lahan tersebut masih bermasalah. “Kami berharap korban bencana banjir bandang Sentani segera mempunyai rumah lagi dan beraktivitas seperti biasanya,” katanya.