Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM – Kepala Subdivre Bulog Merauke, Djabaluddin kebingungan untuk menyalurkan beras patani lokal di Merauke. Menurutnya, hingga kini belum ada solusi untuk memasarkan beras petani ke daerah lain.
ADVERTISEMENT
Djabaluddin mengaku, penyerapan beras dari petani telah memenuhi 12 gudang Bulog di Merauke dan penyaluran minim. “Saat ini, kami hanya mendistribusikan ke Timika, Kabupaten Mimika, sementara daerah lainnya belum bisa dilakukan, karena terkendala mahalnya ongkos pengiriman,” ujarnya, Jumat (24/10).
Hingga Oktober 2019, Bulog Merauke telah menyerap beras 25.500 ton dari target penyerapan 29 ribu ton lebih. Penyerapan ini tak seimbang dengan penyaluran, sehingga gudang Bulog Merauke penuh.
“Jika hingga akhir 2019 tak ada penyaluran beras di Gudang Bulog, maka dipastikan 2020 kemungkinan tak ada pembelian beras petani. Sebab bisa saja di tahun depan fokus pemeliharaan dan pembelian beras. Ini berdampak menurunnya partisipasi petani memanam padi,” jelas Djabaluddin.
ADVERTISEMENT
Bulog Merauke mengaku prihatin dengan kondisi petani Merauke saat ini. Dimana petani terus membuka lahan seluas-luasnya, namun pada sisi lainnya penyerapan panen hasil dari petani ini tak disalurkan dengan baik.
Live Update