Konten Media Partner

Bupati Puncak Berduka, Akui Medan Pegunungan Papua Ekstrem

25 Oktober 2021 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Smart Air yang jatuh di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak. (Dok foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Smart Air yang jatuh di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak. (Dok foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Bupati Puncak Willem Wandik menyatakan duka cita mendalam atas jatuhnya pesawat Smart Air yang mengakibatkan Kapten Pilot R. Kuntardi meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Atas nama pemerintah Kabupaten Puncak menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum pilot Smart Air. Tuhan memberi kekuatan pada keluarga yang ditinggalkan," pesan Bupati Puncak, Senin (25/10).
Bupati menjelaskan jenazah kapten pilot sesegera mungkin akan dievakuasi dari Bandara Aminggaru hingga ke kampung halaman.
‘’Untuk jenazah sementara diusahakan secepatnya diterbangkan dari Ilaga ke Timika dan selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya,’’ ujar Bupati Wandik.
Bupati Willem akui kondisi di wilayah pegunungan memiliki medan yang sangat ekstrem.
"Pilot memang harus hati-hati dalam penerbangan ke wilayah pegunungan Papua, termasuk di Puncak Papua yang medan memang ekstrem," katanya.
Terkait kecelakaan pesawat di Bandara Aminggaru, bupati minta semua pihak termasuk masyarakat untuk tidak berasumsi sendiri atau berprasangka lain karena untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat hanya melalui investigasi KNKT.
ADVERTISEMENT
Pesawat kargo Smart Air jatuh di Bandara Aminggaru, Ilaga Kabupaten Puncak Papua, Senin (25/10) sekitar pukul 07.30 WIT. Akibat kecelakaan ini, pilot meninggal dunia dan co pilot dalam keadaan sadar dan mengalami luka-luka.
Pesawat terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika dengan tujuan Ilaga. Pesawat membawa sejumlah barang kargo dan tak membawa penumpang.