news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bupati Yahukimo Dukung Pemekaran Papua: Dampaknya Positif

Konten Media Partner
11 Juni 2022 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli. (Foto istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli. (Foto istimewa)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli mendukung pemekaran Papua atau daerah otonomi baru (DOB). Ia yakin dengan DOB memberikan dampak positif bagi percepatan pembangunan dan kesejahteraan di Papua.
ADVERTISEMENT
Didimus menepis kekhawatiran yang beranggapan bahwa pemekaran akan membuat orang asli Papua bakal punah. Sebab, menurutnya, kematian orang Papua diakibatkan faktor lain seperti HIV dan AIDS, kecelakaan lalu lintas, mabuk minuman keras, perang suku, dan sebagainya.
“Jadi orang Papua mati bukan karena pemekaran, sama sekali tidak betul. Kita harus hilangkan paradigma berpikir seperti ini. Pemekaran justru membuat jumlah masyarakat di suatu daerah makin banyak. Ini seperti yang terjadi di Kabupaten Yahukimo dari sebelum pemekaran, hingga dimekarkan,” ujar Didimus saat berada di Jayapura, Sabtu (11/6/2022).
Didimus juga menyebutkan pemekaran Papua membuat masyarakat asli Papua menduduki jabatan strategis di organisasi pemerintahan termasuk lembaga legislatif.
“Hari ini anggota DPRD Yahukimo itu 100 persen orang asli Yahukimo, semua anggota dewan di Pegunungan Tengah ini orang asli Papua semua,” kata Didimus.
ADVERTISEMENT
Melihat realitas tersebut, Didimus meyakini pemekaran tidak akan membuat orang asli Papua terpinggirkan. Justru, pemekaran menjadi peluang bagi masyarakat Papua untuk lebih berkontribusi di berbagi bidang.
“Pemekaran ini dibutuhkan salah satunya karena luasnya suatu wilayah. Suatu daerah di Papua yang memiliki kondisi wilayah yang begitu luas, sehingga rentang kendali pemerintahan terlalu jauh,” ujarnya.
Walau begitu, Didimus menekankan pemekaran harus diiringi dengan dukungan keuangan yang memadai.
"Keuangan ibarat gizi bagi suatu daerah, termasuk yang bakal dimekarkan," katanya.