Cara Kampung Yakonde Sentani Lestarikan Bahasa Ibu

Konten Media Partner
22 September 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampung Yakonde Sentani Kabupaten Jayapura. (Foto Media Center KMAN VI)
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Yakonde Sentani Kabupaten Jayapura. (Foto Media Center KMAN VI)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Kampung Yakonde terdiri dari 5 suku besar yakni Suku Daimoe 1 Bairi Imea (Keluarga Ondoafi ), Suku Daimoe 2 Anetoro, Suku Daimoe 3 Temeng Imea, Suku Dawe Pantara, dan Suku Tungkoye Douge Imea. Kampung Yakonde dihuni 140 KK atau 638 jiwa.
ADVERTISEMENT
Setelah penyebaran agama kristen masuk di Kampung Yakonde pada 1926, dilanjutkan masuknya pemerintahan.
Kepala Suku Douge Imea, Donald Tungkoye menyebutkan dari cerita turun temurun, Kampung Yakonde memiliki nama asli Yo Kong.
Tradisi masyarakat Kampung Yakonde terjaga dengan baik, termasuk nilai budaya yang selalu dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat.
“Masyarakat di kampung ini selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat. Setelah bermusyawarah dan pertimbangan dan saran usul dari kepala-kepala suku, maka diputuskan oleh Ondoafi,” jelas Donald.
Termasuk dengan nilai budaya yang masih terus terjaga dan dilestarikan. Misalnya saja penggunaan bahasa lokal atau bahasa ibu kepada anak-anak.
“Untuk mempertahankan bahasa ibu, sekolah di kampung ini memiliki muatan lokal bahasa ibu, sehingga anak-anak tetap memahami dan mengerti bahasa lokal. Termasuk dalam percakapan sehari-hari, selalu menyisipkan bahasa lokal kepada anak-anak,” katanya.
Kampung Yakonde Sentani Kabupaten Jayapura. (Foto Media Center KMAN VI)
Dulunya, Yakonde menjadi satu kampung dengan Kampung Sosiri dan Kampung Dondai. Warga setempat hidup dalam kekerabatan. Namun dengan terjadinya peristiwa pada masa lalu membuat dua saudara Yakonde dan Sosiri tidak menetap bersama kakak kandungnya (Dondai).
ADVERTISEMENT
Yakonde dan kerabatnya memilih tinggal di Yo Tukuru (lokasi pemukiman awal mula). Setelah melewati beberapa tahun, kemudian pindah ke tempat Khayaiware sampai dengan sekarang.
Kampung Yakonde menjadi salah satu kampung yang dipilih menjadi lokasi Sarasehan Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang dilaksanakan 24-30 Oktober 2022 di Tanah Tabi.
Dalam persiapannya, masyarakat setempat menyediakan anggaran dari dana desa yang dikoordinasikan dengan tetua adat.
“Salah satu yang disiapkan untuk menyambut para tamau KMAN VI adalah merenovasi 5 rumah kepala suku,” kata Donald Tungkoye.